Sumber foto: Goggle

Tunggu Kebijakan The Fed, BI Diprediksi Kembali Tahan Suku Bunga 6,25%

Tanggal: 22 Jul 2024 23:48 wib.
Gedung Bank Indonesia dalam berbagai ekonomi memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6,25% pada bulan Juli 2024. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan BI dalam mengikuti arah suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Sunarsip, seorang ekonom senior dari The Indonesia Economic Intelligence (IEI), memperkirakan bahwa BI akan kembali menahan suku bunga sebesar 6,25% untuk menjaga momentum penguatan rupiah sepanjang bulan Juli 2024. Ia pun menambahkan bahwa kebijakan BI juga akan mempertimbangkan arah suku bunga The Fed. Selain penguatan rupiah, BI juga mempertimbangkan kebijakan The Fed yang kemungkinan besar akan menahan suku bunga pada rentang antara 5,25% hingga 5,50%. Menurutnya, BI kemungkinan akan terus mengikuti kebijakan The Fed secara cermat. 

Sunarsip juga menyampaikan bahwa diperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga tersebut paling cepat pada bulan September 2024. Faktor lain yang menjadi pertimbangan BI adalah tren inflasi AS yang cenderung menurun dan keinginan bank sentral AS untuk mempertahankan penurunan inflasi. Selain itu, BI juga memperhatikan kondisi global terutama terkait perlambatan ekonomi di Cina. 

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, arah suku bunga BI sangat tergantung pada perkembangan kondisi ekonomi dan politik global, terutama kondisi ekonomi di Amerika Serikat. Meskipun pasar saat ini mengantisipasi dua kali penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, Josua berpandangan bahwa The Fed kemungkinan hanya akan menurunkan suku bunga satu kali pada kuartal IV 2024. 

Dia juga melihat bahwa keputusan The Fed akan dipengaruhi oleh berbagai aspek lebih luas dari ekonomi AS, termasuk implikasi dari dinamika politik domestik di tengah proses pemilihan umum pada tahun tersebut. Dalam kondisi tersebut, peluang penurunan BI Rate akan muncul ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga sehingga membuka kesempatan penurunan suku bunga di tahun depan.

Josua memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan BI Rate pada 6,25% hingga akhir 2024 dan kemungkinan terbuka untuk penurunan suku bunga pada kuartal I 2025. Gouverneur BI, Perry Warjiyo, sebelumnya juga mengungkapkan bahwa ada peluang untuk menurunkan suku bunga pada tahun ini, dengan asumsi nilai tukar stabil.

Namun, Perry menegaskan bahwa fokus utama BI saat ini adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang terus menguat. Sejauh ini, BI masih menahan suku bunga pada level 6,5%. Securities umb asa year to date, BI mencatat rupiah melemah 5,9%. Meskipun demikian, Perry menegaskan bahwa level tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Meksiko, Thailand, Korea Selatan, Brasil, dan Jepang yang mengalami pelemahan sebesar 3,3% secara year to date.

Dari prakiraan dan analisis para ekonom, dapat disimpulkan bahwa kebijakan suku bunga Bank Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan The Fed dan kondisi ekonomi global. Meskipun banyak yang memperkirakan bahwa BI akan kembali menahan suku bunga, namun terdapat celah untuk penurunan suku bunga pada tahun depan tergantung dari kebijakan The Fed. Hal ini akan membuka peluang penurunan suku bunga dalam jangka panjang dan memungkinkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Diharapkan bahwa kebijakan yang diambil nantinya dapat memberikan dampak yang positif bagi penguatan rupiah dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved