Tokocrypto: Peningkatan Aktivitas Trading 40% Selama Ramadan 2024

Tanggal: 29 Mar 2024 04:43 wib.
Platform perdagangan aset kripto, Tokocrypto, mencatat peningkatan aktivitas trading yang signifikan selama Ramadan 2024. Aktivitas trading meningkat hingga 40% dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Menurut Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, peningkatan ini menunjukkan betapa pentingnya perayaan Ramadan bagi masyarakat Indonesia. Ramadan bukan hanya sebagai momen keagamaan, tetapi juga sebagai momentum ekonomi yang signifikan. Iqbal menyatakan bahwa Tokocrypto memaknai momentum Ramadan ini untuk terus membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat dalam mengelola keuangan dan mengembangkan kesadaran investasi.

Selama bulan Ramadan, terjadi perubahan perilaku trading di mana frekuensi trading pada waktu sahur, antara pukul 02.00-05.00 WIB, meningkat hingga 70% dibandingkan dengan sebelum Ramadan. Hal ini menunjukkan bahwa para trader dapat beradaptasi dan fleksibel dalam mengatur waktu trading.

"Iqbal mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas trading pada waktu sahur mencerminkan bagaimana pengguna memanfaatkan waktu luang di pagi hari untuk berinvestasi dan mengamati pergerakan perdagangan yang lebih volatil,".

Selanjutnya, Iqbal juga menyatakan bahwa jumlah pengguna terdaftar di Tokocrypto kini mencapai lebih dari 4 juta. Selama tiga bulan terakhir, Tokocrypto secara konsisten mencatat peningkatan nilai transaksi, dengan rata-rata kenaikan lebih dari 54,1% setiap bulannya. Dampaknya, nilai transaksi yang terjadi mencapai lebih dari US$550 juta atau sekitar Rp8,72 triliun per bulan.

Peningkatan ini juga mencerminkan tren global di mana minat investasi kripto semakin meningkat. Adaptasi pengguna terhadap waktu trading yang berbeda menunjukkan bahwa pasar kripto terus berkembang dan menjadi lebih inklusif bagi berbagai segmen masyarakat.

Di sisi lain, trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mencatat bahwa Bitcoin mengalami penurunan sekitar 2% pada Rabu (27/3), mencapai level US$68.600 atau sekitar Rp1,09 miliar per koin. Hal ini terjadi setelah beberapa hari sebelumnya Bitcoin melonjak di atas US$71.000, mendekati rekor tertingginya.

Salah satu faktor yang memengaruhi penurunan ini adalah kekuatan dolar AS yang tercermin dalam tekanan indeks DXY, di samping perlambatan aliran modal ke pasar kripto yang menunjukkan tumbuhnya kehati-hatian di kalangan investor. "Penguatan dolar membatasi potensi kenaikan Bitcoin karena banyak trader masih memilih dolar AS mengingat ketidakpastian seputar suku bunga AS. Indeks dolar tetap berada di level tertinggi dalam sebulan terakhir," ujar Fyqieh.

Meskipun Bitcoin telah pulih hampir lima kali lipat dari posisi terendahnya pada 2022, dan mencatat rekor tertinggi baru-baru ini di atas US$73.000, data terbaru menunjukkan adanya perlambatan aliran modal ke ETF Bitcoin. Selain itu, arus keluar yang berkelanjutan dari ETF Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) juga memberikan tekanan jual pada koin tersebut.

Fyqieh juga memprediksi kemungkinan Bitcoin akan mengalami penurunan menjelang Halving di akhir April 2024. Potensi terjadinya pola double top saat mencapai US$73.000, bisa menjadi pertanda koreksi dalam jangka menengah.

Dengan demikian, peningkatan aktivitas trading di Tokocrypto selama Ramadan 2024 merupakan fenomena yang menarik, yang mencerminkan kemandirian masyarakat dalam mengelola aset dan keuangan mereka. Hal ini juga menunjukkan bagaimana perayaan keagamaan dapat mempengaruhi perilaku ekonomi dan investasi masyarakat. Pada saat yang sama, hal ini juga menggambarkan perkembangan pasar kripto yang semakin inklusif dan menarik bagi berbagai kalangan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved