Toko Ritel Asing Tutup di Indonesia, Kemenaker Siap Antisipasi Potensi PHK
Tanggal: 20 Mei 2025 22:18 wib.
Tampang.com | Fenomena tutupnya sejumlah gerai ritel asing di Indonesia kembali menjadi sorotan, memicu kekhawatiran soal potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi para pekerja. Menanggapi hal ini, Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), C. Heru Widianto, mengaku belum menerima data primer terkait besaran PHK akibat penutupan toko-toko tersebut. “Saya belum mendapatkan data primer, kami akan kumpulkan dulu informasi lebih lengkap sebelum memberikan jawaban,” ujar Heru saat ditemui di kantor Kemenaker, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Meski data lengkap belum tersedia, Kemenaker sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk mengatasi dampak yang mungkin terjadi. Salah satunya adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK, yang tengah digodok dan dikomunikasikan dengan sejumlah kementerian terkait. “Pak Prabowo sudah menyampaikan bahwa pemerintah akan membentuk Satgas PHK, dan kami sedang menunggu finalisasi terkait pelaksanaannya,” tambah Heru.
Penutupan gerai ritel asing kali ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan pola belanja masyarakat yang semakin mengarah ke digital dan persaingan ketat di sektor ritel. Salah satu yang terdampak adalah GS Supermarket, pasar swalayan asal Korea Selatan, yang memutuskan menutup semua cabangnya di Indonesia. Gerai-gerai GS Supermarket tersebar di Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Jakarta. Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah, menjelaskan penutupan ini merupakan bagian dari proses pengambilalihan oleh pihak lain, bukan penutupan permanen secara langsung.
Sebelum GS Supermarket, jaringan ritel asal Timur Tengah, LuLu Hypermarket, juga sudah mengakhiri operasionalnya di sejumlah lokasi di Indonesia. Salah satu pegawai LuLu Hypermarket Cakung, Jakarta Timur, menyebut bahwa gerai tersebut masih buka hingga April 2025, sekaligus menjadi pusat distribusi barang dari gerai lain yang terlebih dahulu tutup. LuLu memiliki enam gerai di Indonesia, yang pertama kali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2016.
Situasi ini menjadi sinyal bagi pelaku industri dan pemerintah untuk terus mengawasi dinamika sektor ritel dan melindungi pekerja agar dampak negatif seperti PHK dapat diminimalkan. Kemenaker berkomitmen melakukan koordinasi intensif untuk memastikan perlindungan hak pekerja tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan di sektor ritel yang kian kompetitif.