Sumber foto: Kompas.com

Tips Mengembangkan Usaha UMKM di Tengah Persaingan Ketat

Tanggal: 1 Jun 2025 09:52 wib.
Jakarta, Tampang.com – Terjun ke dunia bisnis bukanlah hal mudah. Setelah berhasil merintis, pemilik usaha atau brand owner harus berupaya agar bisnis bertahan dan berkembang di masa depan. Felicia Regina Tjhang, pemilik UMKM produk perawatan kulit dengan jenama Mirael Sugar Wax, membeberkan beberapa tips mengembangkan usaha di tengah ketatnya persaingan.

1. Mindset Kolaborasi Pertama adalah memiliki pola pikir atau mindset bahwa kompetitor bukanlah musuh untuk bersaing, namun menjadi teman untuk kolaborasi. Felicia bilang, awalnya ini cukup sulit dijalankan, namun seiring waktu berjalan akan bisa diterapkan. Hal ini pernah terjadi pada usaha Felicia yang memproduksi peralatan cabut bulu atau waxing yang didirikan pada tahun 2013 silam. Kala itu, usahanya menjadi market leader produk waxing yang bisa dilakukan di rumah. Akan tetapi, pada tahun 2020, dia merasakan banyak kompetitor lain yang mengikuti produknya.

“Awalnya aku sempat marah banget, kesal bukan main, tapi satu sisi aku berpikir kalau mereka kujadikan kompetitor artinya fokusku nanti hanya bagaimana mengalahkan mereka. Pelan-pelan aku mencoba merangkul mereka, mengobrol dengan mereka tentang produk masing-masing kelebihan dan kekurangannya bagaimana jadi bahan untuk evaluasi juga untuk bisnisku,” ujarnya kepada Kompas.com di pabriknya, Bogor, Rabu (28/5/2025). Felicia pelan-pelan mencoba mengusir pikiran negatif mengenai kompetitor. Kala itu, tak sedikit kompetitornya gulung tikar lantaran tak bisa bersaing. Dia meyakini, usaha yang benar-benar dijalankan dengan jujur, kerja keras, dan doa pasti akan bertahan apapun kesulitannya.

2. Tingkatkan Promosi Tips kedua adalah meningkatkan promosi. Felicia memanfaatkan platform e-commerce Shopee untuk membantu menjual sekaligus mempromosikan produknya. Felicia bergabung menjadi seller Shopee pada tahun 2015 silam. Felicia sempat pesimis bisnisnya tidak akan berjalan lancar lantaran khawatir konsumennya akan kabur. Ditambah lagi ada banyak tantangan yang dia rasakan saat membangun toko online di Shopee, mulai dari membuat deskripsi yang menarik dan lengkap, membuat foto yang menarik hingga bagaimana meningkatkan jumlah followers alias pengikut.

“Namun semua tantangan itu saya makan lahap, itu saya buat jadi pembelajaran juga, saya belajar membuat foto yang menarik, belajar bagaimana menciptakan penjualan yang tinggi, bagaimana agar produk saya dilirik. Pelan-pelan saya belajar,” tuturnya. “Pelan-pelan belajar akhirnya bisa, yang awalnya penjualannya hanya 10 paket per hari, naik ke 20 paket, sampai sekarang kadang kita terima ribuan pesanan. Dari tahun ke tahun pertumbuhannya sangat signifikan sejak menggunakan Shopee,” sambungnya. Selain itu dia juga aktif memasarkan produknya lewat Shopee Live, fitur untuk berjualan lewat siaran langsung. Pembelinya di Shopee Live pun tak sedikit, bisa mencapai ratusan pembelian sekali siaran langsung. Bahkan sejak bergabung dengan Shopee, produknya tembus ke pasar ekspor di Asia Tenggara, mulai dari Singapura hingga Malaysia.

3. Terus Inovasi Bagi Felicia, inovasi bukan hanya sekadar mengeluarkan produk baru, namun bagaimana produk yang sudah ada ataupun produk tambahan lainnya memiliki dampak yang besar. Hal ini diterapkannya, yakni semua produk yang dijual, mulai dari sabun, deodoran, scrub, after shaving care, dan alat after waxing care, semuanya ramah lingkungan.

“Limbah-limbah yang dihasilkan dari produk kami, kami jamin tidak merusak lingkungan, tidak merusak ekosistem laut dan itu penting bagi kami,” ujar Felicia.

4. Miliki Mental untuk Mengembangkan Usaha Tips yang tak kalah penting lainnya adalah jangan memiliki mental UMKM yang selalu memandang usahanya selalu skala kecil dan sulit naik kelas. Bagi dia, usaha bisa skala UMKM tapi mental membangun usaha tersebut harus bermentalkan layaknya memiliki usaha yang besar. “Meski kita UMKM tapi kita punya mimpi yang besar, kita punya ambisi yang besar dengan diimbangi usaha dan keyakinan,” terang Felicia. “Walaupun usaha saya dari tahun 2013 sampai 2018 penjualannya stuck, tapi siapa sangka sekarang orderannya ramai. Akan ada masa usaha yang kita bangun akan growth, semua kembali bagaimana kita terus bekerja keras, mau belajar, dan usaha saja terus,” tutupnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved