Tingkat Kemiskinan RI Menurun Sejak Krisis 1998
Tanggal: 18 Jul 2018 13:08 wib.
Tampang.com – Saat ini, tingkat kemiskinan RI mencapai 9,82 persen. Hal ini merupakan nilai yang paling terendah sejak era krisis moneter pada tahun 1998. Lalu apa yang menjadi parameter untuk menilai tingkat kemiskinan RI?
Dalam upaya menghitung tingkat kemiskinan di RI dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam perhitungannya, BPS memperhitungkan jumlah kebutuhan kalori yang saat ini dikonsumsi oleh masyarakat lalu dikonversikan dengan harga bahan pangan dalam upaya memenuhi kebutuhan kalori tersebut.
“Jadi kalau kebutuhan manusia minimal kalorinya 2.250 kalori per hari, itu dikonversi untuk mendapatkan 2.250 kalori itu menjadi komponen makanan yang kemudian harga dari makanan itu dikonversi, sehingga 2.250 itu menjadi garis kemiskinan,” jelas Sri Mulyani.
Adapun jumlah kalori yang dibutuhkan oleh masyarakat suatu negara akan berbeda dnegan negara lainnya. Hal itu disebabkan oleh perbedaan komponen makanan yang biasa dikonsumsi pada masing – masing negara berbeda.
“Dalam metode statistic biasanya perbedaan purchasing power parity itu ada metode untuk meng-compare-kan. Kalau ekonom biasanya kalau mudah biasanya minum kopi dengan saya beli di Indonesia dengan di AS akan berbeda harganya. Itu kenapa disebut masing – masing negara punya purchasing power parity untuk membeli barang yang sama dibutuhkan jumlah rupiah yang berbeda,” jelasnya.
Menurutnya , metode BPS menghitung tingkat kemiskinan dengan menggunakan pola perhitungan kebutuhan kalori di masyarakat. Garis kemiskinan akan bergerak saat harga pangan juga bergerak. Contohnya jika harga kebutuhan pokok meningkat untuk mendapatkan 2.250 kalori disertai inflasi yang tinggi maka garis kemiskinan juga akan tinggi.