Sumber foto: iStock

Tetangga RI Perang Saudara, Pertempuran Pecah di Tambang Emas-30 Tewas

Tanggal: 17 Sep 2024 12:41 wib.
Konflik "perang saudara" terjadi di negara tetangga RI Papua Nugini, di mana baku tembak antar suku pecah di Lembah Porgera, sebuah area tambang emas terbesar negeri itu. Setidaknya 30 orang tewas dalam pertempuran suku yang intens, diiringi dengan 300 tembakan, Minggu. Masalah ini bermula sejak bulan Agustus lalu akibat pertambangan ilegal.

"30 pria tewas di antara klan-klan yang bermusuhan dan ratusan wanita serta anak-anak mengungsi," kata komandan polisi Joseph Tondop, dikutip dari AFP, Selasa (17/9/2024). "Banyak rumah terbakar habis," tambahnya. "Dua pejabat juga tewas saat menunggu tumpangan pulang setelah bekerja," ujarnya lagi.

Polisi sendiri kini telah diturunkan untuk mengamankan lokasi dan memulihkan ketertiban di daerah yang sulit dijangkau itu. Perintah tembak juga diberikan bagi mereka yang mengancam. "Sederhananya, ini berarti jika Anda mengangkat senjata di tempat umum atau mengancam orang lain, Anda akan ditembak," kata Komisaris Polisi David Manning dalam sebuah pernyataan.

Penjualan alkohol juga telah dilarang di wilayah itu. Pemerintah pun telah membuat jam malam. Konflik antar suku sering terjadi di dataran tinggi Papua Nugini. Penambangan ilegal menjadi salah satu masalah yang memicunya. Konflik jadi makin berdarah dengan masuknya senjata otomatis yang dapat diakses suku-suku pedalaman. Khusus di Lembah Porgera, permasalahan muncul antara suku Sakar melawan Suku Piande, dimana Suku Sakar disebut telah menempati tanah milik Piande.

Data polisi menyebut pertempuran terbaru telah dipicu oleh keberadaan lebih dari "100 senjata berkekuatan tinggi di tangan yang salah". Tim keamanan telah ditempatkan di sepanjang jalan raya menuju tambang, menggunakan pengeras suara untuk menyebarkan pesan perdamaian. Tambang emas Porgera sendiri pernah menyumbang sekitar 10% dari pendapatan ekspor tahunan Papua Nugini. Namun, gejolak kekerasan antar suku yang berulang dan pengambilalihan pemerintah yang berlarut-larut telah memperlambat produksi dalam beberapa tahun terakhir.

Adu tembak antara suku yang bermusuhan yang tinggal di dekat tambang menewaskan sedikitnya 17 orang pada tahun 2022. Sebanyak 26 orang tewas, termasuk 16 anak-anak, ketika tiga desa di provinsi Sepik Timur diserang awal tahun ini. Berbagai upaya pengamanan dan perdamaian telah dilakukan, namun situasi terus memanas dan mengakibatkan korban jiwa yang cukup tinggi.

Penambangan ilegal dan konflik antarsuku di Papua Nugini adalah isu yang sangat kompleks dan butuh penanganan yang serius dari pihak berwenang. Dalam konteks ini, peran pemerintah dan lembaga terkait sangat penting dalam menangani masalah ini. Selain itu, kerjasama internasional serta dukungan dari berbagai lembaga kemanusiaan dan perdamaian juga dibutuhkan untuk menciptakan situasi yang aman dan stabil di wilayah konflik ini.

Kondisi di Papua Nugini juga perlu menjadi perhatian internasional, agar berbagai bantuan dan dukungan dapat diberikan untuk mengatasi konflik antarsuku dan masalah-masalah terkait. Hal ini akan membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga internasional, maupun masyarakat sipil, untuk menciptakan perdamaian dan memulihkan situasi di wilayah yang terkena konflik ini. Semakin dini penanganan masalah ini dilakukan, semakin kecil kemungkinan kerugian dan korban jiwa yang akan terjadi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved