Terlilit Utang 9,4 triliun, PT Bakrie Sumatra Plantations Siap Fokus Membereskan Utang Tahun Ini
Tanggal: 23 Agu 2017 20:58 wib.
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) akan fokus membereskan utang perseroan tahun ini. Hingga saat ini, utang perseroan tercatat sebesar Rp9,4 Triliun. Beban utang perseroan makin bertambah dengan adanya bunga utang.
Direktur dan Investor Relations Bakri Sumatera Plantation Andi W. Setianto mengatakan, tahun ini perseroan berencana melakukan restrukturisasi utang. Skema yang dipilih adalah dengan melakukan konversi utang menjadi saham.
Sebelumnya perseroan juga telah melakukan aksi korporasi melalui penggabungan saham atau reverse stock dengan rasio 10:1. Andi mengatakan, saat ini posisi likuiditas perseroan masih bagus untuk melakukan konversi utang.
"Settlement-nya enggak mau jual aset, jadi konversi ke saham. Kan syaratnya musti likuid, nah sekarang sudah likuid tinggal negosiasi dengan kreditur," kata dia di Aston Sarinah, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Dari total utang tersebut, porsi utang paling besar adalah kepada Credit Suisse AG, Cabang Singapura sebesar Rp 5,6 triliun. Total utang itu membuat perseroan mengalami rugi bersih di 2016 sebesar Rp605 miliar.
"Itu hanya bunga yang harus kita bayarkan. Kalau tidak ada itu, kami untung. Jadi fokusnya menghilangkan utang tahun ini. Meskipun kita tidak lupakan juga pada produksi," kata Andi.
Perlu diingat, dalam laporan keuangan perseroan tahun 2016, perseroan memiliki total liabilitas sebesar Rp13,5 triliun. Angka tersebut terdiri dari liabilitas jangka panjang Rp3,2 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp10,3 triliun. Dengan demikian, posisi utang lebih ebsar daripada ekuitas perseroan.