Sumber foto: Google

Terdampak Efisiensi, Kemnaker Fokus Pada Digitalisasi dan Kolaborasi

Tanggal: 15 Feb 2025 13:58 wib.
Tampang.com | Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk melakukan efisiensi anggaran, seiring dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta seluruh kementerian untuk menyesuaikan anggaran mereka. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa efisiensi ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan menjadi tantangan besar bagi lembaganya. Meski demikian, Kemnaker berkomitmen untuk memastikan program-program ketenagakerjaan tetap berjalan efektif meskipun terjadi pengurangan anggaran.

Salah satu strategi utama yang akan diterapkan oleh Kemnaker adalah pemanfaatan teknologi digital. Yassierli mengungkapkan bahwa dengan teknologi digital, Kemnaker dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi dalam berbagai program ketenagakerjaan. Digitalisasi akan memungkinkan Kemnaker untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat, mempermudah akses informasi, serta meningkatkan pengawasan terhadap program-program yang sedang berjalan.

“Digitalisasi adalah kunci untuk mendukung efisiensi anggaran. Kami akan memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses, meminimalkan kesalahan, dan menyediakan layanan yang lebih baik kepada masyarakat,” kata Yassierli dalam keterangan persnya.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, Kemnaker berencana untuk memperluas sistem layanan berbasis digital, seperti platform pelatihan online, sistem informasi pasar kerja, dan sistem manajemen data ketenagakerjaan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada proses manual yang sering kali memakan waktu dan biaya lebih besar.

Selain fokus pada digitalisasi, Kemnaker juga memperkuat kolaborasi lintas kementerian untuk memastikan program ketenagakerjaan tetap efektif dan efisien. Melalui kolaborasi dengan kementerian lain, Kemnaker berharap dapat mengoptimalkan program-program yang ada, sehingga anggaran yang terbatas bisa digunakan seefisien mungkin.

“Kerja sama dengan kementerian lain sangat penting. Dengan kolaborasi ini, kami bisa memperluas jangkauan dan dampak program ketenagakerjaan tanpa harus menggandakan anggaran. Setiap kementerian memiliki peran dan sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk saling mendukung,” tambah Yassierli.

Salah satu contoh kolaborasi yang sudah dilakukan adalah dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meningkatkan program pelatihan dan sertifikasi keterampilan bagi para pencari kerja. Dengan saling melengkapi, kedua kementerian dapat memastikan bahwa pelatihan yang diberikan relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.

Meski menghadapi tantangan besar akibat efisiensi anggaran, Kemnaker tetap optimis bahwa dengan penerapan digitalisasi dan kolaborasi yang lebih baik, mereka dapat mencapai tujuan program ketenagakerjaan tanpa mengurangi kualitas dan efektivitasnya. Dengan menggunakan pendekatan yang lebih modern dan kolaboratif, Kemnaker yakin dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di Indonesia.

“Kami yakin dengan langkah-langkah ini, Kemnaker bisa tetap memberikan dampak positif meskipun anggaran terbatas. Efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi kualitas, tetapi lebih kepada bagaimana kita bisa bekerja lebih cerdas,” tutup Yassierli.

Dengan strategi digitalisasi dan kolaborasi lintas kementerian, Kemnaker berharap dapat mengoptimalkan program ketenagakerjaan dan memberikan kontribusi lebih besar dalam membangun Indonesia yang lebih sejahtera di tengah tantangan anggaran yang semakin ketat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved