Target PAD Propinsi Kaltara Hampir Capai Target dari Pendapatan Pajak
Tanggal: 25 Nov 2017 10:52 wib.
Tampang.com – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Kaltara tahun 2017 per 23 November telah mencapai 91,30 persen atau sekira Rp 271,562 miliar dari target sekira Rp 297, 428 miliar.
Kepala Seksi Pengelolaan dan Pemungutan Pajak Daerah Dinas Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (DP2-RD) Provinsi Kaltara Syamsuddin mengatakan, dirinya optimistis target PAD tahun ini terelaisasi seratus persen seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Karena masih ada sekira satu bulan lagi hingga akhir tahun untuk bisa memaksimalkan pemasukan PAD,” kata Syamsuddin kepada Radar Kaltara, Jumat (24/11).
Apalagi dari lima objek pajak yang menjadi sumber PAD provinsi ke-34 ini hanya menyisakan sekira Rp 33.923 miliar untuk mencapai target.
Ditambah lagi dua di antaranya telah memenuhi target bahkan lebih. Seperti Pajak Air Permukaan (PAP) telah melampaui target yang telah ditetapkan sekira Rp 752,250 juta. Sementara realisasinya telah mencapai sekira Rp 822,248 juta.
“Ada sekira Rp 69,998 lebih untuk reaslisi PAP,” jelasnya.
Begitu juga dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dengan capaian Rp 132,987 miliar dari target hanya sekira Rp 125 miliar.
Sedangkan untuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB dan Pajak Rokok belum capai target tapi sudah mendekati.
“Karena itu juga kami yakin target bisa tercapai,” katanya.
Hanya yang menjadi kendala selama ini, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar kewajibannya kepada pemerintah.
“Contoh, sudah tahu jatuh tempo, pajak belum juga dibayar,” katanya.
Mau tidak mau, kata dia, pihaknya harus jemput bola turun langsung ke lapangan memberikan pemahaman ke wajib pajak.
“Terkadang UPT di masing-masing kabupaten/kota bekerja sama dengan Satlantas melakukan razia pajak kendaraan bermotor,” ungkapnya.
Dia menambahkan, setiap tahun realisasi PAD capai target. Karena itu, setiap tahun target juga ditingkatkan termasuk di tahun 2018 nanti.
“Tapi belum tahu berapa, karena belum dibahas, tunggu semua data PAD masuk untuk tahun ini,” pungkasnya.