Sumber foto: Kompas.com

Tantangan Ekonomi Pemerintah Baru Berat, Ini Gambarannya

Tanggal: 12 Apr 2024 20:53 wib.
 

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi yang berat di masa mendatang. Untuk itu, pentingnya penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 menjadi fokus utama. Arsjad berpendapat bahwa APBN harus mampu memacu pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tekanan ekonomi global. Dalam acara open house Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Arsjad menegaskan pentingnya tindakan strategis dalam menghadapi persaingan ekonomi yang ketat.

Menurut Arsjad, banyak negara maju saat ini mengalami perlambatan ekonomi, yang mengakibatkan mereka berlomba-lomba untuk mengekspor produk-produk ke Indonesia, yang dikenal sebagai pasar yang besar. Oleh karena itu, Indonesia dituntut untuk tidak hanya pasif menerima produk impor, tetapi juga melindungi pasar dalam negeri, terutama untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Indikator ekonomi global yang menunjukkan melemahnya pertumbuhan ekonomi di beberapa negara maju menjadi perhatian utama bagi para pelaku industri di Indonesia. Hal ini menuntut kebijakan ekonomi yang cerdas untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang tidak seimbang. Arsjad menegaskan bahwa tantangan ekonomi global yang berat memerlukan kebijakan insentif yang tepat guna, sehingga pertumbuhan ekonomi domestik dapat terjaga dan bahkan meningkat.

Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di bawah tekanan, namun dengan potensi ekonomi yang besar dan sumber daya manusia yang produktif, Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih pertumbuhan yang lebih baik. Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga harus diimbangi dengan upaya perlindungan terhadap UMKM agar dapat bersaing secara adil di pasar domestik maupun internasional.

Dalam menyikapi tantangan ekonomi global, pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang bersifat proaktif dan responsif terhadap dinamika ekonomi global. Kesiapan dalam menyusun APBN 2025 menjadi sangat krusial untuk memastikan bahwa ekonomi Indonesia dapat melewati tantangan dengan baik. Menurut Arsjad, APBN harus mampu memberikan kepastian dan insentif yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi, terutama dengan fokus pada sektor-sektor strategis yang memiliki potensi besar untuk mendongkrak ekonomi nasional.

Dari segi perdagangan, Indonesia harus dapat menjaga keseimbangan antara impor dan ekspor agar tidak terlalu bergantung pada pasokan impor, terutama untuk produk-produk strategis. Hal ini akan membantu menciptakan kedaulatan ekonomi yang kuat dan mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi akibat fluktuasi harga komoditas global. Selain itu, perlindungan terhadap pasar dalam negeri juga menjadi hal yang penting untuk memastikan keberlangsungan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

Tantangan ekonomi global yang berat memerlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk dapat melewati masa-masa sulit dengan baik. Untuk itu, kerja sama antara semua pihak dalam menghadapi tantangan ekonomi menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa Indonesia dapat tetap unggul di tengah dinamika ekonomi global yang tidak menentu. 

Melalui kebijakan APBN 2025 yang bijaksana, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh dan bersaing di pasar global dengan lebih baik. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Indonesia dapat menjawab tantangan ekonomi dengan baik dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved