Skill Tak Nyambung dan Minim Info Loker, Gen Z Susah Dapat Kerja
Tanggal: 25 Mei 2025 21:37 wib.
Para pelamar kerja, khususnya Gen Z, perlu memahami dinamika industri terkini agar peluang mendapatkan pekerjaan meningkat. Di tengah persaingan yang ketat dan cepatnya perubahan dalam dunia kerja, banyak generasi muda yang merasa kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan harapan mereka. Fenomena ini tidak lepas dari sejumlah faktor, di antaranya ketidaksesuaian keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri serta terbatasnya akses informasi tentang lowongan pekerjaan.
Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, Cris Kuntadi, mengemukakan bahwa ada dua hambatan utama yang dihadapi para pencari kerja saat ini. Pertama adalah ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan industri. Banyak lulusan baru yang memiliki kemampuan teknis yang baik, namun tidak memenuhi kriteria yang dicari oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa ada gap yang signifikan antara pendidikan yang diterima oleh Gen Z dan apa yang dibutuhkan di lapangan.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menambahkan bahwa ketidakpastian ekonomi global turut memengaruhi ketersediaan lapangan kerja. Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat mengakibatkan perusahaan-perusahaan menjadi lebih selektif dalam merekrut tenaga kerja. Akibatnya, peluang bagi para pencari kerja, khususnya Gen Z, menjadi semakin terbatas. Dalam situasi seperti ini, para pencari kerja harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada, agar tidak terjebak dalam lingkaran kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Di sisi lain, kurangnya akses informasi lowongan menjadi kendala tambahan yang sering dihadapi oleh para pencari kerja. Banyak dari mereka yang tidak tahu di mana dan bagaimana menemukan informasi terkini mengenai lowongan pekerjaan. Platform digital yang menyediakan informasi lowongan kerja memang sudah banyak muncul, tetapi tidak semua orang memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya secara maksimal. Terlebih, tidak semua informasi yang ada di internet dapat dipercaya, sehingga perlu kehati-hatian dalam mencari informasi lowongan kerja.
Salah satu faktor yang bisa memperburuk keadaan adalah kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi dan membangun jejaring. Banyak Gen Z yang masih memiliki sikap malu atau ragu untuk mengonfirmasi ketersediaan lowongan atau menjalin hubungan baik dengan profesional di bidang yang mereka minati. Hal ini perlu diatasi, karena kemampuan interpersonal merupakan salah satu keterampilan yang sangat dihargai oleh perusahaan.
Menghadapi tantangan ini, penting bagi para pencari kerja, khususnya Gen Z, untuk proaktif dalam mengembangkan diri. Mereka perlu terus belajar dan menyesuaikan keterampilan mereka dengan kebutuhan pasar. Mengambil kursus tambahan atau mengikuti pelatihan yang relevan dengan industri yang diminati bisa menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki keterampilan. Dengan cara ini, pencari kerja tidak hanya meningkatkan kemampuannya, tetapi juga menunjukkan kepada calon pemberi kerja bahwa mereka serius dan siap untuk berkontribusi di dunia kerja.
Sebagai tambahan, para pencari kerja juga disarankan untuk aktif mencari informasi dari berbagai sumber. Mengikuti portal lowongan pekerjaan, media sosial perusahaan, dan jejaring profesional seperti LinkedIn bisa menjadi langkah yang strategis. Dengan memanfaatkan platform-platform ini, mereka bisa mendapatkan informasi lowongan yang lebih banyak dan beragam, serta kesempatan untuk terhubung dengan orang-orang yang bekerja di bidang yang sama atau sejenis.
Terakhir, penting bagi generasi muda untuk tetap optimis dan tidak mudah putus asa dalam mencari pekerjaan. Kesulitan yang mereka hadapi saat ini bukanlah halangan yang tidak bisa diatasi. Dengan semangat yang tinggi dan keinginan untuk belajar serta beradaptasi, Gen Z tentunya dapat menemukan jalannya dalam dunia kerja yang penuh tantangan ini.
Kondisi pasar tenaga kerja yang dinamis memang menuntut para pencari kerja, khususnya Gen Z, untuk terus berinovasi. Namun, yang lebih utama adalah kemampuan mereka untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian, mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan yang ada, tetapi juga mampu berkontribusi secara positif di dunia kerja.