Sikapi Kelangkaan Garam, Wapres : Produksi Garam Harus ditingkatkan
Tanggal: 26 Jul 2017 15:52 wib.
Tampang.com - Garam merupakan kebutuhan pokok yang digunakan sebagai penyedap pada makanan dan pastinya garam akan dikonsumsi setiap hari. Masakan tanpa garam akan sangat mempengaruhi cita rasa makanan tersebut.
Kelangkaan garam yang terjadi saat ini membuat masyarakat terutama ibu-ibu yang terbiasa masak menjadi resah. Ketersediaan garam yang semakin menipis terjadi akibat gagal panen yang terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia sejak 2016 hingga 2017.
Keterbatasan bahan baku membuat sejumlah industri gulung tikar. Ada beberapa industri garam yang masih bertahan namun terpaksa harus mengurangi karyawannya karena produksi garam yang sedikit dan semakin berkurang setiap harinya.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), menanggapi masalah ini cukup serius dan mengatakan jika kebutuhan garam konsumsi harus dapat dipenuhi dari dlaam negeri jangan sampai ekspor dari negara lain. Indonesia merupakan negara yang memiliki daerah pantai yang luas seharusnya dapat memenuhi kebutuhan garam konsumsinya sendiri.
JK meminta Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar dapat meningkatkan produksi garam konsumsi dalam negeri. “Kementrian Kelautan harus memberikan cara-cara untuk meningkatkan produksi garam itu,” ujar JK.
Berdasarkan data yang ada, konsumsi garam per tahunnya yaitu sebanyak 3 kilogram per orang. Jadi jika dihitung perkiraan garam yang dimakan setiap tahunnya sekitar 780 ribu ton. Pemerintah harus segera mengatasi persoalan ini terlebih melihat harga garam yang terus melonjak hingga 10 kali lipat dari harga normal.