Setoran Dividen BUMN Naik Drastis, BRI Jadi Kontributor Utama
Tanggal: 17 Jul 2024 20:03 wib.
Setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2023. Data Kementerian BUMN mencatat bahwa kontribusi perusahaan BUMN terhadap negara dalam bentuk dividen mencapai angka Rp 81 triliun pada tahun itu. Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 102,5% jika dibandingkan dengan setoran dividen pada tahun 2022 yang hanya sebesar Rp40 triliun. Selain itu, total kontribusi BUMN terhadap negara, termasuk pajak dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), mencapai angka Rp 636 triliun pada tahun 2023. Angka ini mengalami pertumbuhan dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 591 triliun pada tahun 2022.
Dalam konteks kontribusi dividen, lima perusahaan BUMN yang menjadi kontributor utama dalam periode 2023 adalah BRI, Pertamina, Bank Mandiri, Telkom, dan MIND ID. BRI menempati peringkat teratas dengan setoran dividen senilai Rp 23,2 triliun, disusul oleh Pertamina dengan Rp 14 triliun, dan Bank Mandiri dengan Rp 12,8 triliun. Sementara itu, Telkom dan MIND ID masing-masing berkontribusi sebesar Rp 8,6 triliun dan Rp 7,5 triliun.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan bahwa BUMN secara keseluruhan memberikan kontribusi sebesar 20% terhadap pendapatan negara pada tahun 2023. Dia menekankan bahwa perbaikan struktur, transformasi budaya, dan upaya keuangan yang dilakukan oleh BUMN turut dirasakan oleh masyarakat sebagai pemegang saham perusahaan BUMN.
Selain itu, Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa BRI sebagai perusahaan BUMN memiliki peran sebagai agen pencipta nilai (value creator) dan agen pembangunan (agent of development). Sunarso mengungkapkan bahwa untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara simultan, BRI harus mampu mencetak keuntungan.
Sunarso juga menyoroti bahwa sebagai "bank rakyat", keuntungan yang diperoleh oleh BRI pada akhirnya akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas. Keuntungan tersebut seterusnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat melalui berbagai program pemerintah. Dia menambahkan bahwa dengan memperoleh keuntungan atau nilai ekonomi, perusahaan BUMN memiliki modal untuk menciptakan nilai sosial sehingga perekonomian dapat berputar. BRI telah membuktikan bahwa selama ini dapat menjalankan perannya sebagai nilai ekonomi dan nilai sosial secara simultan.
Menurut data terbaru, BRI terus menerus berupaya memperoleh keuntungan yang sehat dan berkualitas, untuk kemudian mengalokasikan sebagian besar keuntungan tersebut kembali kepada negara dan masyarakat. BRI bahkan berfokus pada inovasi dalam mendukung inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peningkatan kontribusi BUMN, termasuk BRI, terhadap negara dalam bentuk dividen merupakan indikator positif bagi pembangunan ekonomi negara. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa reformasi internal yang dilakukan oleh BUMN, termasuk perbaikan struktur, transformasi budaya, dan pengelolaan keuangan yang lebih baik, telah memberikan dampak positif yang signifikan.