Sepatu Impor China di Pasar Kliwon Kudus Dijual Hanya Rp 10 Ribu, Produk Lokal Terancam Gulung Tikar
Tanggal: 23 Jul 2024 11:36 wib.
Pasar Kliwon Kudus kini tengah disibukkan dengan munculnya banyak produk impor dari China. Mereka menawarkan berbagai produk dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan produk lokal. Dampaknya, produk-produk dalam negeri pun menjadi terancam oleh persaingan harga yang tidak seimbang.
Salah satu pedagang di Pasar Kliwon, yaitu Ardi, menyatakan bahwa beberapa produk Cina yang ditawarkan di pasar tersebut mencakup sandal dan sepatu. Harganya terbilang sangat murah. Sebagai contoh, sepatu untuk balita produksi dalam negeri yang dijual seharga Rp 25 ribu harus berhadapan dengan produk dari Cina yang dijual dengan harga hanya Rp 10 ribu. Bahkan, ada kasus dimana pedagang mendapatkan sepatu impor Cina dengan harga di bawah Rp 10 ribu. Selain itu, beberapa produk sandal juga tersedia dengan harga yang tidak kalah murah. Dengan kualitas yang serupa, produk Cina dapat dijual dengan harga separuh dari produk dalam negeri.
"Konsumen memiliki hak untuk memilih. Mereka tentu akan memilih produk yang harganya murah namun kualitasnya tidak kalah," ujar Ardi.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK), Silahuddin, mengakui bahwa produk Cina dengan harga yang sangat murah telah berdampak signifikan bagi sejumlah pedagang, terutama pedagang kecil. Harga yang kompetitif membuat produk lokal yang telah dijual oleh pedagang menjadi kurang diminati.
"Kalau dilihat dari grosir besar, sepertinya sudah banyak yang menjual produk-produk buatan Cina," ungkapnya.
Tidak hanya memiliki harga yang lebih murah, produk Cina juga memiliki kualitas yang tak kalah menarik. Hal ini membuat produk impor tersebut menjadi sangat diminati.
"Produk dari Cina juga memiliki tampilan yang lebih menarik," tambahnya.
Selain sepatu dan sandal, terdapat juga produk pakaian Cina yang dijual di Pasar Kliwon. Suatu ketika, ada yang membandingkan harga baju produksi dalam negeri dan baju buatan Cina. Dengan bentuk dan motif yang nyaris sama, produk lokal dijual di atas Rp 50 ribu, sementara produk impor Cina dijual dengan harga sekitar Rp 40 ribuan.