SEC Membawa Tuduhan Terhadap Cumberland DRW Terkait Bisnis Aset Kripto yang Tak Terdaftar

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika mengeluarkan tuduhan terhadap Cumberland DRW, yang merupakan bagian dari DRW Holdings LLC asal Chicago, karena beroperasi sebagai dealer sekuritas yang tidak terdaftar dengan aset digital senilai lebih dari US$2 miliar. Regulator pasar ini menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Cumberland DRW telah merugikan jutaan orang dan melanggar aturan pendaftaran yang dimaksudkan untuk melindungi investor. Tindakan SEC ini merupakan bagian dari upaya baru dalam mengatur industri kripto.

Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan federal di Illinois, SEC menjelaskan bahwa Cumberland telah melanggar undang-undang sekuritas federal dengan tidak mendaftarkan diri sebagai dealer kepada komisi. Mereka telah melakukan transaksi jual-beli aset kripto secara terus-menerus, 24/7, setidaknya sejak Maret 2018. Jorge Tenreiro, penjabat kepala aset kripto dan unit siber SEC, menegaskan bahwa para dealer aset kripto juga harus mematuhi peraturan yang berlaku.

Cumberland DRW, yang didirikan pada tahun 2014 sebagai cabang kripto dari perusahaan Chicago DRW Holdings, merupakan salah satu trading desk terbesar di industri kripto saat ini. Mereka tidak hanya menjadi market maker untuk produk dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin, tetapi juga aktif dalam perdagangan derivatif di pasar keuangan tradisional. Namun demikian, gugatan SEC menunjukkan bahwa Cumberland DRW telah melewati batas regulasi yang ditetapkan.

Pihak perusahaan menyatakan bahwa mereka telah berupaya untuk mematuhi peraturan SEC dengan itikad baik, dan merasa frustasi dengan tuduhan yang dituduhkan. Mereka juga menyoroti kurangnya kejelasan dari regulator terkait penerapan hukum sekuritas di ruang aset kripto. Tindakan hukum yang diambil SEC terhadap perusahaan-perusahaan di industri kripto menimbulkan kekecewaan dalam upaya mencari kejelasan hukum.

Terkait tindakan yang diambil SEC terhadap Cumberland, banyak perusahaan lain dalam industri kripto juga telah menjadi sasaran tuntutan hukum. Salah satunya adalah Crypto.com yang mengajukan gugatan terhadap SEC setelah menerima Wells Notice yang menandakan niat regulator untuk menuntut pertukaran aset digital karena beroperasi sebagai broker-dealer dan agen kliring sekuritas tidak terdaftar. Selain itu, perusahaan-perusahaan seperti Kraken, Coinbase, Consensys, dan Uniswap juga pernah menjadi target tuntutan hukum oleh SEC.

Tindakan yang diambil SEC sebagai regulator pasar memberikan dampak yang signifikan terhadap perusahaan-perusahaan yang beroperasi dalam ruang aset kripto. Gugatan-gugatan tersebut menunjukkan bahwa regulator semakin menaruh perhatian khusus terhadap kepatuhan perusahaan dalam mengikuti regulasi yang berlaku, terutama di pasar aset digital yang terus berkembang.

Cumberland DRW juga telah memperoleh lisensi mata uang virtual, BitLicense, dari Departemen Layanan Keuangan di New York pada bulan Juni. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melalui proses yang cukup sulit untuk mendapatkan izin operasi. Namun, tuduhan SEC terhadap perusahaan tersebut menunjukkan bahwa izin tersebut tidak menggugurkan kewajiban mereka untuk mematuhi regulasi yang berlaku.

Dalam gugatannya, SEC juga menyebutkan bahwa Cumberland DRW melakukan aktivitas perdagangan melalui platform perdagangan online, Marea. Mereka memberikan akses kepada lebih dari 1.500 individu dan organisasi berpenghasilan tinggi untuk bergabung dalam platform tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan aset kripto yang dilakukan oleh perusahaan ini mencakup berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.

Dengan adanya tuduhan regulator terhadap Cumberland DRW dan perusahaan-perusahaan lain di industri kripto, kejelasan hukum dalam ruang aset digital semakin menjadi perhatian utama. Industri kripto perlu bekerja sama dengan regulator untuk memastikan bahwa operasi mereka mematuhi aturan yang berlaku, demi melindungi kepentingan investor dan memastikan keberlangsungan pasar aset digital di masa mendatang.