Sumber foto: Google

Sari Roti (ROTI) Jual Tembus Rp1,92 Triliun Semester I/2024, Laba Naik 21,81%

Tanggal: 21 Jul 2024 09:39 wib.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), produsen Sari Roti yang merupakan bagian dari Grup Salim, mencatatkan pencapaian luar biasa dengan penjualan mencapai Rp1,92 triliun pada semester I/2024. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 5,46% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,82 triliun.

Menurut laporan keuangan ROTI, penjualan terbesar berasal dari PT Indomarco Prismatama, entitas Grup Salim yang mengelola gerai Indomaret, dengan nilai penjualan mencapai Rp713,4 miliar atau setara dengan 37,09% dari total penjualan ROTI. Sementara itu, sisanya berasal dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Grup Alfamart dengan nilai penjualan mencapai Rp4886,59 miliar atau setara 25,30% dari total penjualan ROTI.

Dari segi produk, roti tawar masih menjadi andalan penjualan ROTI dengan nilai mencapai Rp1,28 triliun, diikuti oleh penjualan roti manis sebesar Rp800,28 miliar, kue sebesar Rp166,58 miliar, dan produk lainnya senilai Rp32,76 miliar. Setelah dikurangi retur penjualan dan rabat, total penjualan ROTI pada semester I/2024 mencapai Rp1,92 triliun.

Dalam keterangan resmi, manajemen ROTI menjelaskan bahwa penjualan wilayah tengah masih menjadi penggerak utama dengan pencapaian penjualan mencapai Rp1,01 triliun. Menariknya, penjualan di wilayah barat dan timur juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp909 miliar atau 12,2% secara YoY.

Pertumbuhan penjualan ini sejalan dengan strategi ekspansi bisnis yang telah dijalankan oleh perseroan. ROTI telah membangun pabrik baru di beberapa lokasi seperti Batam, Gresik, Balikpapan, dan Banjarmasin. Tak hanya itu, perluasan distribusi juga dilakukan dengan menambahkan lebih dari 93.000 titik penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengakomodir permintaan produk roti dan kue yang terus bertumbuh.

Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dengan menyelesaikan pembangunan pabrik ke-15 di Pekanbaru yang direncanakan akan beroperasi pada akhir tahun 2024. Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan, meskipun pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan penjualan. Beban pokok penjualan ROTI tercatat sebesar Rp884,77 miliar, naik 2,23% secara YoY.

Namun, hal ini menghasilkan laba bruto sebesar Rp1,03 triliun pada semester I/2024, meningkat dari posisi Rp958,26 miliar pada paruh pertama 2023. Namun, pertumbuhan laba ini tergerus oleh beban usaha sebesar Rp868,51 miliar dan beban operasi lainnya yang membuat laba usaha produsen Sari Roti ini mencapai Rp212,85 miliar. Setelah dikurangi pajak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp144,63 miliar, naik 21,81% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp118,75 miliar.

Total aset ROTI tercatat sebesar Rp3,88 triliun pada semester I/2024, meskipun melambat jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang mencapai Rp3,94 triliun. Sementara itu, liabilitas ROTI mengalami peningkatan menjadi Rp1,84 triliun pada semester I/2024, naik dari posisi Rp1,55 triliun pada akhir 2023.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved