Santripreneur sedang Digiatkan Kemenperin, 18 Ponpes disiapkan jadi Percontohan
Tanggal: 22 Jan 2018 08:00 wib.
Tampang - Kementerian Perindustrian menargetkan pelaksanaan program Santripreneur yang dijalankan pada 18 pondok pesantren sebagai percontohan pada tahun 2018. Lebih rinci, 18 pondok pesantren ini tersebar sebanyak delapan di wilayah Jawa Barat, lima di Jawa Tengah, dan lima di Jawa Timur.
Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin, Ratna Utarianingrum, menyatakan bahwa kemenperin ingin santri tidak hanya mempelajari agama di pesantren, namun juga dapat giat di bidang ekonomi.
"Kami ingin membuat para santri bisa melakukan proses industri di kehidupannya. Selain mempelajari agama di pesantren, kami bantu memberikan kegiatan ekonomi kepada mereka," jelas Ratna dalam keterangannya (21/1).
Hal ini lebih lanjut dijelaskan bahwa kemandirian santri dalam bidang ekonomi, akan menguatkan ekonomi masyarakat sekitar pula. Hal ini sebagai bagian dari sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Jadi, selain mengembangkan sumber daya manusia di lingkungan pondok pesantren, Santripreneur menjadi sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar," tambahnya.
Kemenperin menyatakan bahwa potensi yang dimiliki oleh santri sangat besar. Sebagai pengembangan santripreneur, para santri akan dibekali dengan beragam pelatihan dan pengetahuan, agar lebih lanjut para santri tersebut mampu lebih produktif.
"Potensi mereka cukup besar, terlebih lagi jumlah santri di pondok pesantren yang banyak. Kami akan bekali dengan bimbingan teknis pengetahuan, pelatihan yang disesuaikan dengan potesi yang ada di pesantrennya," jelas Ratna.
Selain berupa memberikan sarana pengetahuannya, Kemenperin juga berencana memberikan bantuan fasilitas peralatan dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkan hal tesebut. Selain itu, akses-akses ke lembaga pembiayaan juga akan dipermudah.