Saham Warren Buffett Hampir Turun 100%, Lantas Apa Penyebabnya?

Tanggal: 5 Jun 2024 17:07 wib.
Saham-saham di Bursa Efek New York (NYSE) mengalami gejolak hebat pada hari Senin waktu setempat. Saham kelas A perusahaan Berkshire Hathaway yang dimiliki oleh investor terkemuka Warren Buffett tiba-tiba anjlok hampir 100% selama sebagian besar sesi perdagangan pagi. Di samping itu, saham lain seperti Barrick Gold dan Nuscale Power juga mengalami penurunan drastis yang menyebabkan NYSE menghentikan perdagangan untuk sementara waktu.

Menurut CNBC International, masalah tersebut disebabkan oleh teknis di NYSE yang berasal dari kisaran harga yang diterbitkan oleh Consolidated Tape Association (CTA), organisasi yang menyediakan harga saham secara real-time. CTA menyatakan bahwa masalah tersebut terjadi pada rentang harga limit up dan limit down antara pukul 09:30 dan 10:27 Eastern Time. Rentang harga ini seharusnya menjaga volatilitas pasar tetap stabil namun mengalami kegagalan teknis pada saat yang bersamaan.

Organisasi itu juga menyatakan bahwa kemungkinan besar masalah ini disebabkan oleh perilisan perangkat lunak baru. Sebagai tindakan penyelesaian, CTA akan kembali ke program perangkat lunak sebelumnya di pusat data utamanya untuk sesi perdagangan hari Selasa. Tidak hanya saham Berkshire Hathaway, tetapi ada 40 saham lain yang terkena dampak masalah ini, termasuk saham-saham penting lainnya seperti Chipotle Mexican Grill dan Bank of Montreal.

Meskipun mengalami pergerakan yang dramatis, NYSE akhirnya mengumumkan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan sekitar pukul 11:45 Eastern Time, dan perdagangan kembali normal. Namun, dalam rangka mengatasi saham yang terkena dampak teknis tersebut, Bursa Ekuitas Grup NYSE mengumumkan akan membatalkan perdagangan yang salah di beberapa sekuritas termasuk saham kelas A Berkshire Hathaway, setelah penutupan pasar. Lebih dari 4.000 perdagangan tercatat pada hari saham kelas A Berkshire ketika perdagangan dihentikan, menyebabkan kerugian yang signifikan.

Tentunya, hal ini tidak hanya berdampak pada saham kelas A, tetapi juga pada saham kelas B yang turun kurang dari 1% pada Senin pagi. Meskipun demikian, kedua kelas saham tersebut berhasil mengakhiri hari dengan kenaikan kurang dari 1%. Meskipun demikian, penghentian perdagangan saham Berkshire Hathaway dan saham lain yang terkena dampak teknis tersebut, tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai rata-rata pasar utama.

Pada akhirnya, masalah ini bisa dianggap sebagai pengingat bahwa bursa saham dan penyedia data keuangan yang penting bagi Wall Street tidak sepenuhnya bebas dari kesalahan teknis. Contoh lain dari kegagalan sistem di bursa-bursa besar termasuk pembekuan data indeks CME selama satu jam pada pekan lalu dan kesalahan sistem Nasdaq pada bulan Desember yang menyebabkan beberapa pesanan dibatalkan. Adapun, NYSE juga pernah mengalami hari di mana pembukaan lelang beberapa saham tidak dilakukan dengan baik, pada bulan Januari 2023.

Dalam hal ini, kerugian yang dialami adalah dampak dari kesalahan teknis yang terjadi di NYSE yang menyebabkan penurunan drastis pada saham-saham, termasuk saham Berkshire Hathaway milik Warren Buffett. Tidak hanya itu, kesalahan teknis ini juga menunjukkan bahwa krusialnya perangkat lunak dan sistem yang berfungsi dengan baik di bursa efek, karena kesalahan teknis tersebut dapat menyebabkan gejolak pasar yang menyebabkan kerugian bagi para investor.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved