Sumber foto: google

Saham Nvidia hingga Qualcomm Terjun Bebas, Wall Street Berakhir Variatif

Tanggal: 27 Jun 2024 15:12 wib.

Wall Street, indeks saham Amerika Serikat, menutup perdagangan Senin (24/6) dengan hasil bervariasi. Saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI) mengalami penurunan, sementara para investor masih mempertimbangkan kemungkinan pemotongan suku bunga The Fed tahun ini.

Menurut Reuters, S&P 500 turun 15,73 poin atau 0,29 persen menjadi 5.448,89 poin. Nasdaq Composite juga mengalami penurunan sebesar 190,19 poin atau 1,09 persen menjadi 17.499,17 poin. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average naik sebesar 257,99 poin atau 0,66 persen menjadi 39.408,32 poin.

Penurunan signifikan terjadi pada saham-saham terkait kecerdasan buatan, di antaranya adalah saham Nvidia (NVDA.O) yang turun 6,68 persen untuk sesi ketiga berturut-turut. Hal ini terjadi karena adanya aksi pengambilan laba di perusahaan semikonduktor ini setelah menjadi perusahaan paling berharga di dunia.

Selain Nvidia, saham-saham chip lainnya seperti Broadcom (AVGO.O), Marvell Technology (MRVL.O), dan Qualcomm (QCOM.O) juga mengalami penurunan antara 3,53 persen hingga 5,7 persen. Penurunan ini ikut menarik turun indeks saham chip sebesar 3,02 persen.

Terjadi penurunan pada sektor teknologi (.SPLRCT) dan sektor consumer di antara 11 indeks sektor S&P 500. Sebaliknya, sektor energi berhasil mencatat kinerja terbaik dengan kenaikan sebesar 2,73 persen.

Kepala strategi AS dari Ned Davis Research, Ed Clissold, menyatakan bahwa terjadi rotasi ke beberapa bidang nilai pasar seperti keuangan, energi, dan utilitas. Ia juga menambahkan bahwa sektor energi mendapat manfaat tambahan dari sedikit lonjakan harga minyak.

Pada hari yang sama, harga minyak juga naik didorong oleh ekspektasi permintaan bahan bakar yang lebih kuat. Peningkatan harga minyak turut mengerek saham perusahaan-perusahaan lapangan migas.

Dow Jones Industrial Average berhasil melompat dan mencatatkan kenaikan selama lima hari berturut-turut. Selain itu, indeks caps kecil Russell 2000 juga mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu, menandakan adanya keuntungan pasar yang lebih merata.

Meta Platforms (META.O) berhasil mencatatkan kenaikan setelah mengintegrasikan model AI generatifnya ke dalam sistem AI untuk iPhone yang baru-baru ini diumumkan oleh Apple (AAPL.O). Dampak positif juga dirasakan oleh saham Apple yang ikut mengalami kenaikan.

Di sisi lain, RXO (RXO.N) mengumumkan rencananya untuk membeli unit bisnis logistik United Parcel Service (UPS.N), Coyote Logistics, dengan nilai sebesar USD 1,025 miliar.

Di samping itu, investor juga dijunjung tinggi laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi yang disukai oleh The Fed. Diharapkan laporan tersebut akan menunjukkan indikasi moderasi dalam tekanan harga.

Proyeksi suku bunga The Fed sendiri adalah kemungkinan adanya pemotongan suku bunga pada bulan Desember, dengan peluang 61 persen dari penurunan sebesar 25-basis poin pada bulan September. Namun, Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa bank sentral AS seharusnya tidak memotong suku bunga sebelum pembuat kebijakan yakin bahwa inflasi menuju 2 persen.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved