Sumber foto: iStock

Rupiah Menguat Sebelum Akhir Pekan, Menghadapi Kekhawatiran Politik AS

Tanggal: 27 Jul 2024 13:28 wib.
Rupiah menguat pada hari ini, Jumat (26/7/2024) di tengah ketidakpastian pasar perihal data ekonomi AS menjelang akhir pekan. Menurut data Refinitiv, rupiah ditutup menguat sebesar 0,25% di angka Rp16.285/US$. Terlepas dari peningkatan ini, secara mingguan, rupiah terpantau kembali tergelincir sebesar 0,62%.

   Hal ini disebabkan oleh peristiwa mundurnya Presiden AS Joe Biden dari kontestasi politik melawan Donald Trump. Biden mengumumkan pengunduran dirinya lewat unggahan di media sosial, mencatat bahwa keputusan tersebut adalah untuk kepentingan terbaik partai dan negara.

Kondisi ini juga diperkirakan akan meningkatkan ketidakpastian terkait arah kebijakan perdagangan dan investasi di AS dan seluruh dunia. Ekonom Bank Danamon Hosianna Situmorang menyatakan bahwa situasi ini dapat meningkatkan volatilitas di pasar uang dan pasar modal, salah satunya terlihat dari kenaikan Volatility Index (VIX).

   Sementara itu, di Indonesia, ketidakpastian juga meningkat karena akan adanya masa transisi presiden baru dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto. Situmorang menambahkan bahwa ketidakpastian global terkait AS dan Euro Area Election serta persiapan transisi Presiden dan Pilkada di Indonesia bisa memicu investor untuk memilih aset aman dan menjual aset lain, seperti rupiah.

   Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan bahwa pelemahan rupiah terjadi akibat sentimen risk-off yang muncul secara global setelah Joe Biden mengumumkan bahwa tidak akan melanjutkan pencalonan dirinya serta laporan pertumbuhan produk domesti bruto (PDB) AS yang mengalahkan ekspektasi pasar.

Namun, ada harapan terkait inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang terjadi, di mana inflasi PCE pada Juni lalu mencapai 2,5% secara tahunan. Hal ini diharapkan mampu mengurangi tekanan terhadap mata uang Garuda ke depan. Dengan harapan ini, pasar akan semakin terbuka lebar terhadap pemangkasan suku bunga bank sentral AS dalam pertemuan September mendatang.

   Ketidakpastian politik AS telah memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan rupiah, dan masih mempengaruhi ekspektasi pasar untuk beberapa waktu ke depan. Kondisi-kondisi global dan domestik yang tidak pasti telah memunculkan kecemasan di pasar keuangan, dan tentu saja Indonesia tidak terlepas dari dampaknya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved