Rupiah Melemah, Apakah Harga Motor Honda Akan Naik?
Tanggal: 28 Mar 2025 15:13 wib.
Tampang.com | Dalam sebulan terakhir, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terus meningkat, bahkan menembus Rp 16.000 per dolar AS. Kondisi ini memberikan tekanan pada berbagai sektor industri, termasuk otomotif, yang bergantung pada impor komponen dan bahan baku.
Dampak Terhadap Harga Kendaraan
Melemahnya rupiah berpotensi menyebabkan kenaikan harga kendaraan, termasuk sepeda motor. Biaya material dan operasional meningkat, sehingga pabrikan harus mempertimbangkan penyesuaian harga. Namun, menurut Octavianus Dwi Putro, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), kenaikan harga tidak akan dilakukan secara instan.
“Kalau harga ke konsumen, kemudian benefit atau value ke konsumen, kami pertahankan itu yang terbaik,” ujar Octa di Jakarta, Jumat (28/3/2025).
Honda Berusaha Menekan Kenaikan Harga
AHM masih menghitung dampak kenaikan dolar AS terhadap biaya produksi dan distribusi. Octa menegaskan bahwa meskipun nilai tukar dolar berpengaruh terhadap biaya material dan operasional, kenaikan harga motor juga dipengaruhi oleh biaya administrasi, pajak kendaraan (BBNKB), dan faktor lainnya.
“Kami berusaha memberikan yang terbaik buat konsumen dalam situasi yang tidak mudah ini,” lanjutnya.
Kesimpulan
Meskipun nilai tukar rupiah terus melemah, PT Astra Honda Motor masih menahan kenaikan harga motor untuk menjaga daya beli masyarakat. Namun, jika kondisi ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan harga motor akan mengalami penyesuaian dalam waktu dekat.