Sumber foto: Goggle

Rupiah Kembali Melemah, Ada Apa dengan Nilai Tukar Hari Ini?

Tanggal: 19 Jul 2024 13:43 wib.
Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan, mencapai Rp16.220 per dolar AS. Kondisi ini terjadi di tengah penguatan nilai dolar AS yang berdampak signifikan pada sebagian besar mata uang di Asia, termasuk rupiah.

Menurut data dari Bloomberg pada Jumat (19/7/2024) pukul 09.00 WIB, terjadi pelemahan sebesar 0,40% atau sekitar 65 poin. Dalam situasi ini, dolar AS menguat sebesar 0,08% dan mencapai level 104,25 pada indeks dolar.

Tidak hanya rupiah, sebagian besar mata uang di Asia juga terpantau bergejolak dalam pergerakannya terhadap dolar AS. Misalnya, yen Jepang melemah 0,05%, dolar Singapura turun 0,07%, dolar Hong Kong terkoreksi 0,02%, sementara dolar Taiwan merosot 0,40%. Adapun won Korea Selatan, rupee India, yuan China, ringgit Malaysia, dan baht Thailand juga mengalami pelemahan nilai terhadap dolar AS.

Dalam situasi ini, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim, memperkirakan bahwa rupiah akan mengalami pelemahan kembali selama hari ini, berkisar di angka Rp16.140 hingga Rp16.200 per dolar AS.

Salah satu faktor pendorong pelemahan rupiah adalah kabar terkait kebijakan Bank Sentral AS, The Fed, yang mengindikasikan kemungkinan pemangkasan suku bunga. Hal ini dipicu oleh data inflasi yang menunjukkan perbaikan dan situasi tenaga kerja yang cukup positif. Namun, ancaman pembatasan AS terhadap China merupakan faktor yang meningkatkan kekhawatiran terkait perang dagang antar-negara.

Tak hanya itu, komentar dari calon presiden Partai Republik, Donald Trump, mengenai belanja pertahanan AS di Taiwan juga memunculkan sentimen negatif di pasar regional. Potensi konflik dan retorika ketegangan antara China dan AS juga memperparah kondisi perekonomian global.

Secara internal, Bank Indonesia meramalkan bahwa ekonomi Indonesia akan dapat tumbuh sebesar 4,7% hingga 5,5% sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang kuat di kuartal II/2024. Bahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV tetap positif, yang didukung oleh rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3% menjadi 2,7% dari PDB serta kinerja ekspor yang meningkat.

Adapun kurs dolar AS di beberapa bank besar Indonesia, seperti BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI, hari ini adalah sebagai berikut:

- BCA menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.193 dan harga jual sebesar Rp16.213 berdasarkan e-rate, sedangkan berdasarkan bank notes, harga beli Rp16.035 per dolar AS, dan harga jual Rp16.335 per dolar AS.
- BRI menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.15 WIB masing-masing sebesar Rp16.210 dan Rp16.235 untuk e-rate, serta harga beli TT counter sebesar Rp16.165 dan harga jual sebesar Rp16.315.
- Bank Mandiri menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.180 dan harga jual sebesar Rp16.200 berdasarkan e-rate.
- Sementara itu, BNI menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate masing-masing sebesar Rp16.193 dan Rp16.213, dan untuk bank notes, harga beli sebesar Rp16.110 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.330 per dolar AS.

Tingginya fluktuasi nilai tukar rupiah dapat memengaruhi berbagai aspek perekonomian, mulai dari daya beli masyarakat, biaya impor, hingga pergerakan saham perusahaan. Situasi ini menuntut perhatian dan strategi yang tepat dari otoritas terkait untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan meminimalisir dampak negatifnya terhadap perekonomian nasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved