Sumber foto: Google

Rupiah Berisiko Melemah Akibat Potensi Terpilihnya Trump

Tanggal: 20 Jul 2024 20:27 wib.
Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Pelemahan rupiah dipicu oleh pernyataan pejabat Bank Sentral AS atau The Fed, ekonomi AS, dan potensi Donald Trump kembali menjadi presiden AS.

Analis pasar uang Lukman Leong, mencatat dolar AS menguat setelah pernyataan hawkish dari pejabat The Fed Mary Daly. Dia memperkirakan rupiah berpotensi melemah menjadi sekitar Rp 16.125 - Rp 16.250 per dolar AS pada hari tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.50 WIB, nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.205 per dolar AS, menguat 50,00 poin atau sebesar 0,31%.

Sentimen risk off di bursa ekuitas dipengaruhi peningkatan tensi seputar Cina, AS, dan Taiwan. Pernyataan dari calon presiden AS, Trump, dan Joe Biden juga memberikan pengaruh terhadap mata uang regional.

Ariston Tjendra, pengamat pasar uang, mengatakan indeks dolar AS pagi itu bergerak menguat ke atas kisaran 104.20-an, yang sebelumnya berada pada level 103-an. Data AS juga mulai membaik berdasarkan data indeks manufaktur di wilayah Philadelphia AS pada Juli 2024. Sentimen posistif ini memberikan dampak pada penguatan dolar AS.

Kondisi manufaktur yang membaik juga bisa jadi memberikan sentimen positif terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada tahun tersebut. Peluang Donald Trump kembali menjadi presiden AS turut memberikan sentimen positif ke dolar AS karena kebijakannya yang pro-AS.

Di sisi lain, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana berharap rupiah dapat menguat menjadi sekitar Rp 16.030 hingga Rp 16.230 per dolar AS pada hari tersebut. Harapan tersebut didasari oleh hasil lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan peningkatan minat dari investor asing.
  
Copyright © Tampang.com
All rights reserved