Sumber foto: google

Rupiah Anjlok, Sri Mulyani Hati-hati Pasang Target APBN 2025

Tanggal: 21 Jun 2024 06:52 wib.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menetapkan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, terutama di tengah kondisi rupiah yang terus mengalami penurunan. Sri Mulyani menyatakan bahwa persepsi publik terhadap rupiah sangat dipengaruhi oleh pembahasan APBN dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dalam sebuah konferensi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis (20/6), Sri Mulyani mengungkapkan, "Selama ini pembahasan dengan DPR masih sangat positif. Dari angka-angka yang saya sampaikan, asumsi makro terkait pertumbuhan, inflasi, surat berharga, kurs, harga minyak, dan lifting minyak, semuanya telah dibahas secara terbuka dan transparan." Menurutnya, keterbukaan dan transparansi dalam pembahasan APBN menjadi fondasi penting bagi pemerintahan 2025. Dengan demikian, Sri Mulyani berpendapat bahwa walaupun pembahasan dilakukan dengan hati-hati, kebutuhan pemerintah baru tetap dapat diakomodasi.

Menanggapi potensi meningkatnya tingkat inflasi, Sri Mulyani meminta masyarakat untuk bersabar. "Nanti kita lihat ya," jawabnya singkat.

Ketika disinggung tentang penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Menurutnya, pemerintah terus memantau perkembangan nilai tukar dan selalu siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menjaga stabilitas ekonomi negara.

Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya menjaga arah kebijakan fiskal yang sehat guna menopang perekonomian Indonesia. Di tengah gejolak ekonomi global, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya memperkuat struktur fiskal agar dapat menahan tekanan ekonomi global.

Meskipun demikian, Sri Mulyani juga memberikan catatan optimis terkait perkembangan ekonomi Indonesia. Menurutnya, meskipun terjadi ketidakpastian di pasar global, Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini didukung oleh kebijakan-kebijakan yang progresif dari pemerintah dalam mendukung sektor ekonomi utama, seperti infrastruktur, industri manufaktur, dan pariwisata.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya menjaga keberlangsungan reformasi struktural di Indonesia. Dia mengakui bahwa perubahan struktural yang diperlukan dalam perekonomian Indonesia tidak selalu bisa tercapai dengan cepat, namun hal ini tetap menjadi fokus utama pemerintah untuk menciptakan landasan ekonomi yang kokoh.

Berdasarkan data terkini, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga defisit anggaran dalam batas yang wajar dan berkelanjutan. Upaya ini menjadi bagian dari langkah-langkah konkret dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang cenderung tidak stabil.

Sri Mulyani turut menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan APBN, baik dari segi pendapatan maupun pengeluaran. Dia menyoroti pentingnya alokasi anggaran yang tepat guna untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sri Mulyani juga menekankan perlunya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter untuk menciptakan stabilitas makroekonomi yang kokoh.

Selain itu, Sri Mulyani juga menyoroti peran penting masyarakat dalam mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menghadapi dinamika ekonomi global. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui keterlibatan dalam berbagai sektor ekonomi serta mendukung reformasi struktural yang diperlukan.

Dalam suasana gejolak ekonomi global dan penurunan nilai tukar rupiah, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjaga stabilitas ekonomi dan fokus pada langkah-langkah yang dapat menggerakkan perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. Sri Mulyani juga meminta dukungan semua pihak untuk bersama-sama membangun ketahanan ekonomi yang kokoh dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah demi menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved