Robert Kiyosaki Mengingatkan Kembali Akan Kiamat Finansial, Disarankan Untuk Membeli 3 Aset Ini
Tanggal: 7 Okt 2024 05:19 wib.
Penulis buku terkenal, Robert Kiyosaki, telah kembali memperingatkan akan terjadinya 'kiamat' finansial, terutama di pasar modal. Dalam postingannya di Twitter pada tanggal 1 Desember, Kiyosaki memperingatkan tentang kemungkinan terjadinya keruntuhan pasar dan memprediksi adanya Depresi Hebat yang akan menyusul. Ia menekankan bahwa membeli emas, perak, dan Bitcoin (BTC) akan menjadi langkah terbaik untuk melindungi diri dari kemungkinan keruntuhan tersebut.
Kiyosaki mengacu pada apa yang disebutnya sebagai "3 antek", yaitu pihak-pihak yang menjalankan Gedung Putih (Presiden AS), Departemen Keuangan AS, dan Federal Reserve sebagai indikator krisis yang akan datang. "Bagi mereka yang memiliki pola pikir yang benar dan siap, Depresi Hebat berikutnya akan menjadi saat terbaik dalam hidup mereka. Mohon bersiap. Jaga diri kamu. Beli emas, perak, Bitcoin," tambah Kiyosaki.
Meskipun memberikan nasihat mengenai akumulasi aset, Kiyosaki sebelumnya telah menuduh pemerintah dan lembaga terkait gagal mengelola perekonomian secara efektif. Ia telah lama mengkritik tajam Federal Reserve dan entitas pemerintah lainnya, dengan menyebut mereka sebagai "keluarga Adams" dan "kartun yang membunuh perekonomian."
Sebagai penasehat keuangan, Kiyosaki juga mengungkapkan pandangan bahwa pemerintah menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap warga negaranya. Dia menyarankan bahwa satu-satunya cara untuk melindungi diri adalah dengan bekerja keras, mengelola uang dengan bijaksana, dan berinvestasi pada aset seperti emas, perak, dan Bitcoin. Selain itu, Kiyosaki juga dikenal sebagai kritikus yang tegas terhadap kebijaksanaan keuangan konvensional dan pendukung pendidikan keuangan.
Pada pandangan sebelumnya, Kiyosaki telah memperingatkan untuk tidak mengumpulkan produk investasi tradisional yang dianggapnya tidak berharga, seperti uang kertas, saham, obligasi, reksa dana, dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).
Kiyosaki berpendapat bahwa investasi tersebut sering dilakukan oleh masyarakat miskin dan kelas menengah, yang bekerja pada pekerjaan yang memberikan penghasilan "palsu" yang dapat dikenai pajak, namun tidak memberikan jaminan kerja. Ia sebelumnya telah menegaskan bahwa perekonomian sedang mengalami masalah serius dan bahwa entitas pemerintah dan lembaga terkait bukanlah "teman kita."