Ribuan Petani Demo di Istana Minta Harga Gula Naik
Tanggal: 28 Agu 2017 13:12 wib.
Tampang.com - Demo ribuan petani gula dari berbagai daerah di Istana Negara meminta agar pemerintah ikut membantu agar harga gula di petani naik. Hal ini karena harga komoditas gula lokal jatuh saat panen hari raya tahun ini.
Soemitro Samadikoen selaku Katua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengatakan jika saat ini harga gula dalam lelang hanya dipatok Rp 9.700. Harga tersebut dirasa sangat jauh dari biaya pokok produksi petani yaitu sekitar Rp 10.600 per kg.
Ia menginginkan agar harga beli gula di petani melampaui Rp 9.700/kg. Harga tersebut membuat para petani merugi karena di abwah biaya produksi BPP (biaya pokok produksi) Rp 10.600/kg.
Agar petani tidak rugi, idealnya harga beli gula yaitu Rp 11.000/kg. "Idealnya petani tidak rugi Rp 11.000/kg. Silakan pemerintah mau jual sesuai HET (harga eceran tertinggi) Rp 12.500, kan masih ada margin Rp 1.500/kg," kata Soemitro.
Menurutnya, walaupun harga gula naik hingga Rp 14.000/kg tidak akan merugikan konsumen lantaran konsumsi gula tidak sebesar kebutuhan pangan lainnya. Membaiknya harga gula akan sangat membantu petani.
Akibat kondisi harga yang rendah ini membuat gula petani belum juga laku bahkan dengan adanya rembesan gula rafinasi impor di pasaran membuat harga gula semakin tertekan.
"Gula kita sampai sekarang enggak laku. Itu gula yang keluar dari pabrik gula dari Juni, sudah 2 bulan belum laku, karena cuma ditawar Rp 9.700/kg. Rafinasi di pasaran banyak sekali, kalau itu dibiarkan petani tebu enggan tanam lagi, jangka panjangnya akan semakin tergantung impor," tutur Soemitro.