Sumber foto: iStock

RI Masih Impor Sederet Barang Ini dari Israel, Simak!

Tanggal: 1 Agu 2024 17:23 wib.
Aktivitas perdagangan antara Indonesia dan Israel masih berlangsung hingga saat ini. BPS melaporkan bahwa sederet barang yang dibutuhkan Indonesia masih dipasok dari Israel, meskipun terdapat penurunan dalam impor pada bulan Juni 2024 sebanyak 54% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, impor asal Israel memiliki andil yang sangat kecil jika dibandingkan dengan total impor Indonesia secara keseluruhan. Meskipun terjadi penurunan yang signifikan, jumlah impor dari Israel tidak mempengaruhi total impor secara keseluruhan.

Berdasarkan data BPS mengenai jenis barang dan nilai impor dari Israel ke Indonesia pada bulan Juni dan Mei 2024 adalah sebagai berikut:

- Total

   Mei: US$ 5.975.942

   Juni: US$ 2.767.252

- HS 85 Mesin dan Alat Listrik

   Mei: US$ 3.886.393

   Juni: US$ 889.213

- HS 84 Mesin atau Pesawat Mekanik

   Mei: US$ 1.304.268

   Juni: US$ 374.527

- HS 90 Optik, Fotografi dsb

   Mei: US$ 226.908

   Juni: US$ 616.468

- HS 82 Perkakas dan Peralatan dari Logam

   Mei: US$ 333.103

   Juni: US$ 352.258

- HS 29 Bahan Kimia

   Mei: US$ 150.546

   Juni: US$ 114.690

Impor terbesar masih didominasi oleh barang nonmigas dengan peningkatan nilai impor yang cukup signifikan, yaitu naik sebesar 297,72% dari US$8,8 juta menjadi US$35,2 juta antara Januari hingga Mei 2023 dan 2024.

Selanjutnya, penurunan yang paling signifikan terjadi pada kategori HS 85 Mesin dan Alat Listrik, dengan turun sebesar 77,12% dari US$3,88 juta menjadi US$0,89 juta. Hal ini tentu mempengaruhi nilai impor secara keseluruhan.

Meskipun impor dari Israel masih menunjukkan penurunan, tetap diharapkan bahwa perdagangan antara kedua negara dapat terus berlangsung dengan seimbang. Penting untuk terus menjaga hubungan perdagangan yang positif guna mencapai manfaat ekonomi bagi kedua belah pihak.

Dari data yang disediakan oleh BPS, tampaknya terdapat peluang bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dari Israel dengan memperkuat produksi dalam negeri. Dengan adanya diversifikasi sumber impor, Indonesia dapat memperkuat daya tahan ekonominya dan mengurangi risiko terkait dengan ketergantungan pada satu negara tertentu.

Selain itu, perlu adanya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan ekspor produk-produk unggulan Indonesia ke pasar internasional. Dengan demikian, Indonesia dapat memperoleh devisa yang lebih besar dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Ketahanan ekonomi adalah hal yang sangat penting bagi setiap negara, dan diversifikasi perdagangan serta penguatan industri dalam negeri merupakan langkah yang tepat untuk mencapai hal tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved