Sumber foto: Google

Ramai PHK di Industri Tekstil, Ribuan Pekerja Terdampak Imbas Lesunya Permintaan Ekspor

Tanggal: 21 Mei 2025 19:12 wib.
Tampang.com | Industri tekstil nasional kembali dilanda badai. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah pabrik besar di Jawa Barat dan Jawa Tengah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Penyebab utamanya: anjloknya permintaan ekspor dari pasar global yang masih dibayangi ketidakpastian ekonomi.

Data asosiasi mencatat, lebih dari 12.000 pekerja telah kehilangan pekerjaan sejak awal tahun ini. Beberapa perusahaan bahkan menghentikan operasional sementara karena tak mampu menutupi biaya produksi.

Permintaan Ekspor Lesu, Produksi Menumpuk

Permintaan dari negara tujuan utama ekspor seperti Amerika Serikat dan Eropa mengalami penurunan signifikan. Banyak pembeli internasional mengurangi pesanan akibat inflasi di negara mereka, membuat stok di pabrik dalam negeri menumpuk dan tidak terjual.

"Produksi sudah jalan, tapi barangnya tidak ada yang ambil. Akhirnya perusahaan rugi terus," ujar seorang manajer pabrik di Karawang yang enggan disebutkan namanya.

Efek Domino: PHK, Upah Terlambat, dan Daya Beli Turun

PHK menjadi pilihan terakhir karena perusahaan tak sanggup menanggung beban gaji pekerja. Beberapa buruh yang belum kena PHK pun mengaku gaji mereka dibayarkan setengah atau ditunda hingga waktu yang tidak pasti. Efek domino pun muncul: daya beli masyarakat menurun dan menekan sektor ekonomi lokal di sekitar kawasan industri.

Asosiasi buruh menyebutkan situasi ini sangat memprihatinkan dan mendesak pemerintah memberikan stimulus khusus bagi sektor padat karya seperti tekstil.

Harapan Akan Insentif dan Diversifikasi Pasar

Pemerintah saat ini tengah mempertimbangkan insentif pajak atau keringanan tarif impor bahan baku untuk meringankan beban pelaku usaha. Selain itu, perluasan pasar ekspor ke negara Asia dan Timur Tengah juga menjadi strategi jangka menengah.

Ekonom menyarankan agar pelaku industri tidak hanya bergantung pada pasar Barat, namun juga melakukan diversifikasi produk dan memaksimalkan potensi pasar domestik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved