Rahasia di Balik Harga Rp19.999: Strategi Psychological Pricing yang Efektif
Tanggal: 22 Des 2024 23:17 wib.
Saat berbelanja, mungkin seringkali kita menemui barang-barang yang dibanderol dengan harga senilai Rp 19.999 atau Rp 99.899. Tahukah Anda bahwa pemberian harga yang tidak bulat seperti ini sebenarnya memiliki alasan tersendiri? Hal ini merupakan salah satu strategi pemasaran yang diterapkan oleh para penjual, yang dikenal sebagai "psychological pricing".
Pada dasarnya, teknik ini dapat efektif jika diterapkan tidak hanya di toko ritel, tetapi juga di berbagai industri lainnya. Psychological pricing mengacu pada praktik bisnis dalam menetapkan harga lebih rendah daripada angka bulat. Ide di balik pengurangan digit belakang adalah bahwa pelanggan cenderung memandang harga yang sedikit diturunkan sebagai lebih rendah.
Sebagai contoh, barang dengan harga Rp 99.000 dapat diinterpretasikan oleh konsumen sebagai Rp 90.000 bukan Rp 100.000, sehingga harga Rp 99.000 terasa lebih rendah daripada Rp 100.000. Hal ini merupakan salah satu teknik psychological pricing atau yang sering dikenal dengan istilah "Charm Pricing" atau "Penetapan Harga Menarik". Teknik ini dirancang untuk mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak produk atau rela membayar harga yang lebih tinggi secara psikologis.
Charm pricing adalah istilah resmi untuk penempatan angka 9 yang sering terdapat di akhir harga suatu produk, yang mendorong kenaikan permintaan dari pelanggan. Studi oleh peneliti di MIT dan Universitas Chicago telah membuktikan bahwa harga yang diakhiri dengan angka 9 menciptakan peningkatan permintaan pelanggan terhadap produk.
Fenomena psikologis ini dipicu oleh fakta bahwa manusia cenderung membaca dari kiri ke kanan. Ketika melihat harga produk senilai Rp 19.999, konsumen akan lebih cenderung melihat angka pertama yaitu 1, yang membuat harga tersebut terasa lebih dekat dengan Rp 10.000 daripada Rp 20.000.
Dengan mengakhiri harga dengan angka 9, penjual berhasil meyakinkan konsumen bahwa mereka menawarkan penawaran yang menarik dan berharga. Oleh karena itu, jika Anda memiliki usaha, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan prinsip psychological pricing ini dalam menetapkan harga produk Anda. Hal yang patut dicoba adalah mengurangi harga dari Rp 100.000 menjadi Rp 99.999, lalu amati apakah ada perbedaan signifikan dalam penjualan Anda.
Prinsip ini telah terbukti efektif dan relevan dalam berbagai industri, karena pada dasarnya psikologi harga telah menjadi kunci penting dalam strategi pemasaran. Kini, Anda dapat melihatnya diterapkan secara luas di berbagai tempat, termasuk di toko-toko retail, layanan digital, hingga industri makanan minuman.
Alasan di balik pemberian harga seperti Rp 19.999 atau Rp 99.899 tersebut, kini semakin terbuka dan dapat dipahami oleh masyarakat sebagai bagian dari strategi pemasaran yang diterapkan oleh para penjual.
Dengan memahami konsep psychological pricing, para konsumen diharapkan dapat lebih bijak dalam membuat keputusan dalam berbelanja, sementara para penjual dapat menarik minat konsumen dengan harga yang mereka tawarkan.