Rahasia di Balik Asap Wangi: Kemenyan Indonesia Laris di Dunia, Bukan untuk Mistis!
Tanggal: 23 Jun 2025 09:58 wib.
Selama ini, kemenyan di Indonesia sering kali diidentikkan dengan praktik mistis dan ritual spiritual. Getah dari pohon Styrax benzoin yang dibakar untuk menghasilkan asap wangi sering digunakan dalam berbagai upacara adat atau kegiatan spiritual yang sarat akan simbolisme gaib. Namun, siapa sangka, komoditas yang dianggap sakral di tanah air justru menjadi primadona ekspor Indonesia yang sangat diminati di berbagai penjuru dunia?
Di pasar global, kemenyan dikenal sebagai frankincense atau benzoin resin, dan penggunaannya sangat luas, mulai dari bahan baku parfum mewah hingga elemen penting dalam dunia medis. Negara-negara seperti China, Prancis, Mesir, India, dan Bangladesh menjadi pembeli utama kemenyan Indonesia, menjadikannya salah satu komoditas perkebunan yang terus mendulang devisa.
Ekspor Naik Meski Volume Menurun
Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kemenyan Indonesia pada tahun 2024 mencapai 43.069 ton, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang menyentuh angka 45.505 ton. Namun menariknya, meski volumenya menurun, nilai ekspor justru meningkat, dari US$49 juta di tahun 2023 menjadi US$52 juta pada 2024. Hal ini menunjukkan bahwa harga jual kemenyan di pasar internasional semakin tinggi, seiring dengan naiknya permintaan untuk kebutuhan industri.
Lebih dari Sekadar Asap: Kemenyan untuk Kosmetik hingga Obat Luka
Jika di Indonesia kemenyan masih banyak digunakan dalam kegiatan spiritual dan ritual budaya, di luar negeri resin dari pohon Styrax justru dimanfaatkan untuk industri modern. Beberapa pemanfaatan utamanya mencakup:
Industri kosmetik: Kemenyan digunakan sebagai bahan dasar parfum, lilin aroma terapi, serta produk kecantikan lainnya. Aromanya yang khas memberikan kesan eksotis dan relaksasi.
Industri makanan: Resin benzoin dipakai sebagai perisa alami untuk permen karet, puding, bahkan dalam minuman herbal dan teh aromatik.
Industri medis: Dalam dunia kedokteran, benzoin digunakan sebagai perekat luka untuk meningkatkan daya rekat perban dan plester bedah, karena sifatnya yang mudah mengikat dan aman bagi kulit.
Aromaterapi dan relaksasi: Banyak produk wellness global, seperti diffuser dan essential oil, menambahkan ekstrak kemenyan sebagai bahan relaksasi dan pengurang stres.
Ritual Keagamaan dan Fungsi Spiritual di Mancanegara
Meskipun kemenyan di Indonesia lebih dikenal sebagai pengiring upacara adat atau prosesi spiritual lokal, di luar negeri ia memegang peranan penting dalam banyak ritual keagamaan yang telah dilakukan selama ratusan tahun.
Jenis gum benzoin, misalnya, menjadi bahan utama dalam pembuatan dupa gereja di negara-negara dengan tradisi Kristen Ortodoks Timur, seperti Rusia. Dupa ini digunakan dalam berbagai perayaan dan prosesi ibadah, memberikan suasana sakral dan khusyuk.
Sementara itu, di India, negara yang sangat kaya akan budaya dan praktik spiritual, kemenyan digunakan secara luas dalam ritual kuil Hindu. Pembakaran dupa dari benzoin menjadi simbol persembahan kepada dewa-dewa, sekaligus untuk membersihkan ruangan dari energi negatif dan menghadirkan kedamaian.
Potensi yang Masih Belum Digali Sepenuhnya
Meskipun permintaan internasional terus meningkat, pemanfaatan kemenyan di dalam negeri masih sangat terbatas. Stigma mistis dan kurangnya edukasi mengenai potensi ekonominya membuat produk ini belum optimal dikembangkan oleh banyak petani dan pengusaha lokal.
Padahal, dengan branding dan pengolahan yang tepat, kemenyan bisa menjadi komoditas unggulan Indonesia di sektor ekspor non-migas. Selain nilai ekonominya tinggi, produk ini juga bersifat ramah lingkungan dan dapat terus diperbarui melalui praktik pertanian berkelanjutan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski punya potensi besar, industri kemenyan masih menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari minimnya inovasi produk turunan, rendahnya promosi global, hingga kurangnya fasilitas pengolahan modern yang bisa meningkatkan nilai tambah.
Namun begitu, tren dunia yang semakin menyukai produk alami, tradisional, dan bernilai sejarah tinggi, bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk kembali mengangkat kemenyan ke panggung internasional. Apalagi, negara kita merupakan salah satu produsen terbesar resin Styrax di dunia, yang dikenal punya kualitas unggul.
Kemenyan bukan hanya milik dukun dan spiritualis. Di luar negeri, bahan alami ini telah menjadi bintang industri—baik sebagai parfum eksklusif, perasa makanan, bahan farmasi, hingga elemen penting dalam berbagai upacara religius. Sudah saatnya masyarakat Indonesia melihat kemenyan sebagai komoditas berharga, bukan semata-mata simbol mistik.
Dengan edukasi, inovasi produk, dan dukungan ekspor, kemenyan bisa menjadi ikon baru ekspor agrikultur Indonesia yang membawa harum nama bangsa ke seluruh dunia—secara harfiah maupun simbolis.