Sumber foto: Google

PT United Tractors Tbk. (UNTR) Menyongsong Peningkatan Kinerja Semester II/2024

Tanggal: 1 Agu 2024 08:58 wib.
PT United Tractors Tbk. (UNTR), sebuah anggota dari Grup Astra, tengah merancang strategi untuk meningkatkan kinerjanya pada semester II tahun 2024.

Pada periode Januari 2024 hingga Juni 2024, pendapatan yang berhasil diakumulasi oleh United Tractors mencapai angka sebesar Rp64,5 triliun. Namun, angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp68,6 triliun.

Tidak hanya pendapatan, laba bersih UNTR juga terkoreksi sebesar 15% secara tahunan menjadi Rp9,5 triliun pada semester I tahun 2024. Dengan adanya penurunan kinerja tersebut, UNTR masih tetap optimis untuk bisa menyusun strategi yang tepat demi meningkatkan kinerja pada semester II/2024.

Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis, sebelumnya telah menyatakan bahwa perusahaan akan tetap mengacu pada kebijakan energi Indonesia, meskipun situasi ekonomi-politik global saat ini terus berlangsung. "Mengenai produksi hingga akhir tahun, diperkirakan sesuai target dan alat-alat berat yang diperlukan sudah tersedia,” ujar Sara pada Jumat, 26 Juli 2024.

Sara juga menjelaskan bahwa UNTR menargetkan penjualan batu bara melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) sebesar 12 juta ton dalam tahun ini. Selain itu, target produksi yang ditetapkan oleh PT Pamapersada Nusantara adalah sebesar 135 juta ton, dengan volume pengupasan lapisan tanah mencapai 1,1 miliar bcm. "Strategi kami mencapai target adalah dengan fokus kepada operational excellence untuk mencapai produktivitas yang optimum," tambahnya.

Penurunan pendapatan United Tractors pada paruh pertama tahun ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara. Pendapatan bersih UNTR terbagi atas kontribusi dari kontraktor penambangan sebesar Rp27,93 triliun, mesin konstruksi sebesar Rp15,6 triliun, dan pertambangan batu bara sebesar Rp15,46 triliun. Lalu, pendapatan dari pertambangan emas dan mineral lainnya mencapai Rp4,37 triliun, sedangkan pendapatan dari industri konstruksi sebesar Rp1,1 triliun.

Manajemen UNTR menyatakan bahwa penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs, menyebabkan laba bersih UNTR menurun 15% menjadi Rp9,5 triliun dari Rp11,2 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Saat ini, UNTR sedang berupaya untuk menyusun strategi dan rencana aksi yang konkret guna memperbaiki kinerja perusahaannya pada semester kedua tahun 2024. Dalam upaya tersebut, perusahaan akan tetap menjaga komitmennya terhadap kebijakan energi Indonesia serta berupaya untuk optimalisasi operasional guna mencapai kinerja yang lebih baik lagi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved