Program DP 1% Jokowi Untuk Rusunami Bentuk Persaingan Program Presiden dan Gubernur
Tanggal: 7 Mei 2017 09:59 wib.
Presiden Joko Widodo meresmikan peletakkan batu pertama pembangunan Rusunami ,hunian vertical murah bagi buruh dan pekerja kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada hari Kamis 9000 unit dikawasan Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (27/4/2017).
Dengan mengucapkan Bismilahirrohmanirohim, Jokowi menyatakan pembangunan Rusunami dimulai. Total keseluruhan pembangunan direncanakan ada 9.000 unit dalam 11 tower yang akan di bangun di lahan seluar 8,2 hektar tersebut. Sebanyak 6000 unit diantaranya diperuntukkan bagi buruh dan pekerja , sedangkan sisanya diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Presiden Joko Widodo juga menjelaskan, unit khusus bagi buruh dan bekerja yang bertipe 30 akan dijual dengan harga Rp 293 juta. Adapun , down payment per unit hanya 1 persen atau Rp. 2,9 juta dengan cicilan Rp 1,2 juta per bulannya. Dan di rasa Jokowi cicilan 1,2 juta per bulannya cukup mampu di tanggung oleh para pekerja dan buruh dan merekapun mengakui itu.
Jokowi juga mengatakan, telah melihat sendiri maket per unit hunian tersebut, dan Jokowi juga menceritakan, huniannya sangat bagus bagi kehidupan rumah tangga buruh dan pekerja.
Namun setelah di singgung mengenai persaingan, Jokowi mengatakan pembangunan tersebut sama sekali bukan persaingan, namun merupakan program kerja untuk mensejahterakan rakyat itu tujuan utamanya. Program 0 rupiah yang digulirkan oleh Gubernur Anies Baswedan, hampir mirip dengan ide Presiden Joko Widodo. Hal ini mendapatkan reaksi positif dari Anies Baswedan, bahwa program pembangunan tempat tinggal murah dimungkinkan bagi kalangan yang membutuhkan.
Pembangunan itu juga mendukung program Nawa Cita dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, bangun ini dengan fasilitas yang sangat representative, jadi tidak ada kaitanyya antara saingan atau apapun itu lah kami punya program masing-masing dengan tujuan yang sama, yaitu mensejahterakan rakyat. Jadi ditegaskan sekali lagi bahwa ini bukan ajang persaingan Presiden dan Gubernur DKI Jakarta terpilih.