Produktivitas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang
Tanggal: 8 Mei 2017 11:53 wib.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan terkait keadaan ekonomi di Indonesia di hadapan para undangan The United States-Indonesia Society (USINDO). pada hari pertama dalam rangkaian acara IMF-World Bank Spring Meeting 2017 di Washington DC Amerika Serikat (AS).
Seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, salah satu dari poin paparannya yang bertema Indonesia Steering Through The Global Headwind, Unlocking The Domestic Potentials. Dalam hal ini Sri Mulyani menyebut beberapa hal yang dilakukan Indonesia untuk menjaga perekonomiannya tetap tahan banting di tengah ketidakpastian global. Kebijakan tersebut terkait dengan reformasi fiskal dan menggalakkan investasi.
Dalam hal ini Sri Mulyani juga mengatakan bahwa lami melakukan efisiensi anggaran dan juga merevisi target penerimaan pajak yang ambisius namun realistisnya di 2016 dan 2017. dia juga menambahkan, bahwa untuk mengatasi hal tersebut kami memotong belanja yang kurang produktif, akan tetapi di saat yang bersamaan harus menggenjot program prioritas yang produktif seperti halnya infrastruktur dan jaminan social lainnya.
Sri Mulyani juga mengatakan akan terus menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau (APBN) untuk mendukung kualitas pertumbuhan, dan tanpa mengesampingkan kehati-hatian fiskal. Dalam hal ini Strategi untuk mengoptimalkan penerimaan dan meningkatkan kualitas belanja dengan tetap memperhatikan keberlangsungan fiscal.
Produktivitas merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Demi untuk Masa depan Indonesia akan semakin bergantung pada perbaikan produktivitas multifaktor. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutannya dalam sebuah kegiatan East Asia Pacific Department (EAP) Seminar on Unleashing Productivity.
Perlu diketahui produktivitas di sektor manufaktur telah mendukung pertumbuhan TFP (Total Factor Productivity) yang ada di Indonesia, namun secara keseluruhan pertumbuhannya masih terbilang rendah.