Sumber foto: Google

Produk Impor Membanjiri Pasar, UMKM Lokal Menjerit!

Tanggal: 13 Mei 2025 22:54 wib.
Tampang.com | Produk-produk impor murah, terutama dari China, semakin mendominasi pasar Indonesia. Dari perlengkapan rumah tangga, pakaian, hingga mainan anak, barang-barang ini dijual dengan harga sangat rendah di e-commerce maupun toko-toko ritel. Kondisi ini membuat pelaku UMKM lokal semakin sulit bersaing dan bertahan.

Di berbagai sentra UMKM seperti Tasikmalaya, Klaten, dan Kudus, para pelaku usaha mengaku penjualan anjlok drastis karena produk sejenis dari luar negeri bisa dijual hingga separuh harga.

“Barang kami jelas kalah harga. Padahal kami buat sendiri, pakai tenaga kerja lokal. Tapi orang lebih pilih yang murah, meski kualitas belum tentu bagus,” kata Siti Rahayu, perajin sandal dari Tasikmalaya.

Ketimpangan Persaingan dan Minimnya Perlindungan
Pemerintah dinilai belum cukup tegas membatasi produk impor non-esensial. Regulasi yang ada belum mampu membendung banjir barang dari luar negeri, apalagi dengan adanya platform digital yang memungkinkan pembeli langsung memesan dari luar negeri.

“Ini bukan sekadar perdagangan bebas. Ini soal ketimpangan struktur. UMKM kita bertarung tanpa pelindung,” ujar Dadan Hermawan, pengamat ekonomi dari INDEF.

Skema perlindungan seperti kuota impor, tarif bea masuk tambahan, atau insentif bagi pembeli produk lokal dinilai tidak berjalan optimal. Sementara itu, UMKM harus menghadapi biaya produksi tinggi, sulitnya akses bahan baku, dan minimnya dukungan promosi.

Platform E-Commerce Jadi Jalur Masuk Utama
Marketplace digital kini jadi pintu utama masuknya produk murah dari luar negeri. Banyak akun penjual asal luar negeri yang bahkan bisa langsung menjual ke konsumen Indonesia tanpa dikenai pajak UMKM atau ketentuan PPN yang sepadan.

“UMKM kita disuruh patuh aturan, tapi pemain asing bebas jualan tanpa batas,” kritik Dadan.

Langkah yang Bisa Diambil
Agar UMKM tetap bisa bersaing di tengah arus globalisasi, beberapa langkah yang direkomendasikan antara lain:



Pemberlakuan pembatasan ketat terhadap produk impor di sektor-sektor UMKM.


Subsidi bahan baku atau keringanan pajak bagi pelaku usaha mikro dan kecil.


Promosi dan penempatan produk UMKM di platform digital secara prioritas.


Pendidikan digital marketing dan pengemasan produk bagi UMKM.



Tanpa intervensi nyata, UMKM bukan hanya akan kalah bersaing, tapi juga berisiko kolaps. Padahal mereka adalah tulang punggung ekonomi nasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved