Sumber foto: Kompas.com

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Capai 8%, Jokowi 10 Tahun 7% Aja Gak Nyampe!

Tanggal: 22 Jul 2024 12:01 wib.
Prabowo Subianto, presiden terpilih, menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% selama dia menjabat sebagai kepala negara selama periode 2024-2029. Hal ini menciptakan optimisme baru di tengah dunia internasional. Prabowo percaya bahwa pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan menjadi kenyataan, dan hal ini bahkan dijadikan sebagai taruhan dengan beberapa menteri dari negara lain.

Dalam sebuah acara di The St. Regis Hotel Jakarta, Prabowo mengungkapkan bahwa beberapa menteri dari suatu negara membuat taruhan dengan dirinya terkait capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia, bahwa jika ekonomi RI tumbuh mencapai 8% selama masa jabatannya, mereka siap untuk mengundangnya makan malam sebagai bentuk traktiran. Prabowo menegaskan bahwa pencapaian target ini membutuhkan efisiensi dalam perekonomian Indonesia, tata kelola birokrasi yang baik, dan penerapan kebijakan yang masuk akal.

Pengamat ekonomi pun senada dengan keyakinan Prabowo, bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun demikian, untuk mencapai target tersebut, diperlukan langkah-langkah konkret dalam memitigasi berbagai permasalahan yang selama ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti kebocoran anggaran, penyelewengan, dan kebijakan yang tidak menguntungkan.

Tidak hanya Prabowo, sebelumnya, Presiden Joko Widodo pun pernah menyuarakan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh 7% selama masa jabatannya. Meskipun demikian, fakta menunjukkan bahwa selama 10 tahun masa pemerintahannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah mencapai level 7%. Meskipun sempat mencapai pertumbuhan 7,08% pada kuartal II-2021, namun ini lebih dikarenakan oleh basis perhitungan pada kuartal II-2020 yang sangat rendah, yakni minus 5,32%.

Selain itu, pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Maret 2020 juga memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Meskipun pada kuartal II-2022 Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31%, namun ada negara-negara tetangga yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi double digit seperti Vietnam, Arab Saudi, dan Brasil. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Selain itu, selama masa pemerintahan Jokowi, banyak permasalahan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, seperti kenaikan harga BBM bersubsidi, kebijakan yang memberikan tekanan terhadap daya beli masyarakat, serta kondisi inflasi bahan pangan yang tidak stabil. Hal ini juga terkait dengan rendahnya tingkat gaji masyarakat serta kebijakan pemerintah yang menekankan pendapatan masyarakat.

Pada sisi lain, mayoritas sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa pentingnya kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga juga dapat meningkat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan kebijakan yang mempengaruhi daya beli masyarakat serta berbagai permasalahan ekonomi lainnya.

Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia juga belum mampu mencapai level pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Meskipun demikian, hal ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintahan selanjutnya, baik dalam hal peningkatan efisiensi perekonomian maupun tata kelola birokrasi yang lebih baik. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang masuk akal dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia, kenaikan gaji untuk ASN dan pegawai swasta selama periode 2019-2024 hanya sebesar 6,5% dan 4,9%. Hal ini menunjukkan bahwa ada permasalahan terkait pendapatan masyarakat yang juga perlu mendapat perhatian serius. Dengan adanya banyak permasalahan yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, diharapkan pemerintahan selanjutnya dapat memberikan solusi yang tepat dan membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Semakin masifnya konsumsi rumah tangga, peningkatan investasi, dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, maka Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi seperti yang diharapkan oleh Prabowo.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved