Prabowo Perlu Tambah Anggaran Rp48,8 Triliun Untuk 3 Juta Rumah
Tanggal: 19 Nov 2024 09:18 wib.
Menteri PKP Maruarar Sirait mengungkapkan anggaran yang tersedia untuk program pembangunan 3 juta rumah saat ini hanya sebesar Rp5,1 triliun berdasarkan usulan dari Satuan Tugas (Satgas) Perumahan kebutuhan dana untuk memenuhi target Presiden Prabowo Subianto itu mencapai Rp53,6 triliun.
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait turut mengungkapkan bahwa anggaran yang tersedia untuk program pembangunan 3 juta rumah saat ini hanya sebesar Rp5,1 triliun. Angka tersebut terbilang jauh dari kebutuhan dana untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai Rp53,6 triliun.
"Kebutuhan dana pembangunan rumah Rp53,6 triliun sehingga ada kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp48,4 triliun sehingga kami berharap dukungan Kemenkeu dalam penganggaran Kementerian PKP," kata Ara dikutip Senin (18/11/24).
Dalam paparannya, Menteri Maruarar Sirait menjelaskan bahwa dana sebesar Rp5,1 triliun yang saat ini tersedia telah disalurkan untuk mempercepat program pembangunan rumah menggunakan pola kemitraan dengan swasta di kawasan perkotaan. Namun, untuk mencapai target pembangunan 3 juta rumah, diperlukan dana lebih lanjut sebesar Rp48,8 triliun.
Maruarar berpendapat bahwa program pembangunan perumahan ini menjadi prioritas pemerintah, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang telah memberikan dampak serius terhadap sektor pembangunan. Menteri PKP menyampaikan bahwa pembangunan rumah tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antarwilayah.
Dia juga menegaskan bahwa peningkatan anggaran tersebut akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, hal ini juga akan membantu sektor perbankan dan industri bahan bangunan.
Meskipun anggaran yang diajukan terbilang cukup besar, namun Maruarar menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran, termasuk melalui percepatan proses perizinan dan pembebasan lahan. Dia juga menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mendorong investasi swasta dalam program ini guna mempercepat pembangunan rumah secara masif.
Pada akhir paparannya, Menteri PKP Maruarar Sirait juga mengingatkan pentingnya dukungan dari seluruh pihak, termasuk DPR, untuk menyukseskan program pembangunan 3 juta rumah ini. Dukungan tersebut dianggap krusial dalam menangkap momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 serta mendukung terciptanya keberlanjutan pembangunan di Indonesia.
Melalui usulannya ini, diharapkan pemerintah dapat segera menindaklanjuti penambahan anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk program pembangunan 3 juta rumah demi mencapai target yang telah ditetapkan.