Prabowo Menilai Pelemahan Rupiah Sebagai Pertanda Indoesia Semakin Miskin
Tanggal: 6 Jul 2018 11:40 wib.
Prabowo Menilai Pelemahan Rupiah Sebagai Pertanda Indoesia Semakin Miskin
Memang akhir – akhir ini, Indonesia diperhadapkan dengan tantantangan pelemahan rupiah yang semakin merosot.
Terkait pelemahan rupiah yang semakin melemah, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai bahwa hal tersebut merupakan pertanda Indonesia semakin miskin.
"Dalam lima tahun rupiah kita melemah hampir 60 persen dari Rp9.000 ke Rp14.000 per USD," kata Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.
Kita melemahnya hampir 60 persen, artinya kita tambah miskin 50-60 persen," lanjutnya.
Prabowo juga mengatakan agar jangan sampai pelemahan rupiah menjadi tanda Indonesia ke arah negara gagal.
"Rakyat saya kira mendambakan pemimpin-pemimpin yang tidak korup. Saya kira intinya itu dan kapabel. Jadi ada kapasitas dan integritas yang saya pelajari dari sejarah negara-negara yang berhasil bahwa pemerintahan negara yang berhasil itu memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas. Kalau kapabilitas tinggi, integritas tinggi, negaranya berhasil," kata Prabowo kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).
Berdasarkan hasil pengatmatannya, Parabowo mengatakan bahwa selama lima tahun ini, rupiah sudah melemah hingga 60 persen.
"Ini harga-harga sudah semakin memberatkan rakyat. Ya, kan? Rupiah kita juga semakin lemah, kita hitung tadi dalam 5 tahun rupiah kita melemah hampir 60 persen dari Rp 9.000 ke Rp 14.000. Jadi kita melemahnya dari tahun 2013, Rp 5.000 ya, hampir 60 persen, lebih dari 50 persen kita melemahnya berarti. Artinya, kita tambah miskin 50 persen, minimal tambah miskin dengan upaya yang sama nilai penghasilan kita berkurang setengah itu artinya," imbuhnya.