PLN Disjabar Bantu Bangun Jembatan Gantung
Tanggal: 4 Nov 2017 06:07 wib.
Tampang.com. CIAMIS – PT PLN Distribusi Jawa Barat (Disjabar) membantu pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Cisaga dengan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Perbaikan akses ini untuk memudahkan masyarakat beraktivitas sehari-hari.
”Bantuan jembatan gantung ini adalah program bina lingkungan dari PLN agar masyarakat mudah melakukan aktivitas,” kata Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jabar Iwan Ridwan usai peletakan batu pembangunan jembatan gantung di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, kemarin (3/11).
Dia menuturkan, PLN memiliki banyak program bantuan sosial. Salah satunya membantu pembangunan Jembatan Gantung Leuwikuning dengan total anggaran bantuan dana sebesar Rp 200 juta.
Dia menjelaskan program renovasi jembatan sepanjang 55 meter itu akan membantu masyarakat untuk menjual hasil buminya ke pasar wilayah kota Ciamis. Termasuk memudahkan anak-anak pergi dan pulang sekolah.
”Jembatan ini sangat penting, memiliki nilai ekonomis, bahkan akan memangkas biaya produksi dan transportasi, dampaknya akan membawa kesejahteraan,” ujarnya.
Manajer PLN Area Tasikmalaya Heru Purwoko menyampaikan terima kasih kepada warga yang telah membantu dan mendukung untuk melaksanakan berbagai program sosial tersebut.
”Ke depan, mohon doa restu agar PLN semakin maju dan bisa memberikan manfaat lebih besar lagi bagi masyarakat,” ucapnya.
Wakil Bupati Ciamis Oih Burhanudin menambahkan, bantuan pembangunan jembatan dari PLN itu sangat membantu bagi masyarakat untuk kemudahan akses menuju kota Ciamis. Sebab, selama ini banyak warga harus memutar arah untuk menuju sekolah, ke pasar maupun menjual hasil buminya ke pasar.
”Bila PLN semakin maju tentunya semakin besar manfaat yang bisa dirasakan warga melalui bantuan bantuannya,” urainya.
Sementara itu, jembatan akan dibangun dengan dana sebesar Rp 200 juta untuk panjang jembatan 55 meter, lebar 1,2 meter dan tinggi tiang 3 meter. Target penyelesaian pembangunan jembatan tersebut selama satu bulan mulai dari peletakan batu pertama.
Kades Kertabumi Engkus Kuswana melalui Kasi Kesra Aduy Hidayat dan Kepala Dusun Sukamulya Memed mengutarakan, jembatan tersebut sudah ada sejak lama. Semula, jembatan itu hanya terbuat dari bambu. Pada tahun 2015 lalu, warga dibantu dana pemerintah merehabnya dengan manambah seling pada tiang pancang.
”Alas jembatan dibuatkan papan. Biar bisa dilewati motor. Sayang, tidak tahan lama. Papannya mudah keropos,” kata Memed.
Memed mengungkapkan, aktivitas warga banyak terhambat. Anak-anak sekolah terpaksa pergi melewati jalan lain dengan jarak tempuh yang jauh. Padahal, jika melewati jembatan hanya 2 kilometer saja. ”Kalau ngelilingi lewat jalan lain, bisa empat kilometeran,” jelasnya.
Hal itu berdampak pada perekonomian warga. Transportasi menjadi mahal. Ongkos anak-anak sekolah bertambah. ”Bensin bertambah. Akses silaturahmi warga terhambat. Apalagi, jembatan ini tidak ada listriknya,” jelasnya lagi.
Pihaknya sangat senang dengan adanya bantuan PLN. Dia akan mengerahkan warga untuk bahu membahu menyelesaikan pembangunan jembatan agar bisa selesai dengan cepat dan bisa segera digunakan.