Sumber foto: Google

Pertama Sejak 2009, Kantor Akuntan Publik PwC Akan PHK 1.800 Karyawan

Tanggal: 17 Sep 2024 11:03 wib.
Perusahaan akuntansi PricewaterhouseCoopers atau PwC di Amerika Serikat, dalam proses pemangkasan karyawan di AS dan tempat lain, memberhentikan sekitar 1.800 pekerja. Ini menjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) formal pertama PwC sejak 2009.

PricewaterhouseCoopers (PwC) telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.800 karyawan di Amerika Serikat. Langkah ini menjadi pemotongan besar-besaran pertama oleh perusahaan akuntansi terkemuka ini.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang tidak pasti di tengah pandemi Covid-19. Pandemi telah memaksa perusahaan untuk menyesuaikan struktur operasional dan keuangannya untuk bertahan dalam lingkungan bisnis yang sulit. PwC, yang memiliki ribuan karyawan di seluruh dunia, termasuk di AS, Eropa, dan Asia, menghadapi tekanan besar untuk mengurangi biaya operasional mereka.

PHK 1.800 karyawan merupakan tindakan yang mengejutkan bagi perusahaan yang terkenal dengan reputasi sebagai tempat kerja yang stabil. Sejak krisis keuangan global pada 2008-2009, PwC telah berhasil mempertahankan sebagian besar karyawan mereka, meskipun kondisi ekonomi yang tidak menentu. Namun, pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap bisnis secara drastis, memaksa perusahaan untuk mengambil langkah-langkah drastis untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya.

Kantor Akuntan Publik PwC sendiri telah mengonfirmasi bahwa PHK ini akan dilakukan, tetapi mereka belum memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana proses pemutusan hubungan kerja akan dilaksanakan dan kapan hal tersebut akan terjadi. Meskipun demikian, keputusan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan dan komunitas bisnis, terutama karena dampak psikologis yang mungkin akan dialami oleh karyawan yang terkena PHK.

Keputusan PwC ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan jasa profesional lainnya di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Seperti perusahaan-perusahaan lain, PwC juga terpaksa melakukan evaluasi menyeluruh terhadap biaya operasional mereka dan mengidentifikasi area di mana mereka dapat melakukan penghematan. Pengurangan besar-besaran karyawan adalah salah satu langkah yang sulit, tetapi seringkali diperlukan untuk memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang.

Dampak pemutusan hubungan kerja sebanyak 1.800 karyawan oleh PwC juga tidak hanya dirasakan oleh para karyawan yang terkena PHK, tetapi juga oleh industri akuntansi dan profesi jasa lainnya. Langkah ini dapat mencerminkan situasi keseluruhan dalam industri, dan dapat menjadi pertanda bagi perusahaan-perusahaan serupa dalam hal tindakan yang dapat mereka ambil untuk bertahan di tengah lingkungan bisnis yang tidak pasti.

PwC sendiri diharapkan memberikan informasi lebih lanjut tentang proses PHK ini dan langkah-langkah lain yang akan mereka ambil dalam menanggapi kondisi ekonomi yang sulit. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang, langkah-langkah yang diambil perusahaan seperti PwC menjadi pusat perhatian bagi para pengamat bisnis dan ekonomi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved