Sumber foto: Google

Perluas Edukasi Syariah, OJK Gelar Pelatihan Bagi Perencana Keuangan

Tanggal: 30 Apr 2025 19:14 wib.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Melalui program pelatihan yang ditujukan bagi para perencana keuangan, OJK berupaya memperdalam pemahaman dan kompetensi di bidang keuangan syariah agar dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan kegiatan SICANTIKS (Sinergi Aksi Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah), yang pertama kali diluncurkan oleh OJK pada tahun 2023. Sejak awal pelaksanaannya, kegiatan SICANTIKS telah menjangkau peserta dari wilayah Jabodebek dan Bandung, serta berhasil melahirkan 2.350 Duta Literasi Keuangan Syariah. Para duta ini berasal dari berbagai organisasi muslimah dan majelis taklim yang secara aktif mengedukasi masyarakat di komunitas masing-masing.

Melihat antusiasme dan dampak positif dari program tersebut, OJK kini memperluas jangkauan edukasinya melalui pelatihan khusus bagi para perencana keuangan. Tujuannya adalah agar profesi perencana keuangan, yang sering menjadi rujukan masyarakat dalam pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga, memiliki pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip syariah dalam perencanaan keuangan.

Dalam pelatihan terbaru ini, OJK berkolaborasi dengan dua organisasi internasional terkemuka, yaitu Financial Planning Standards Board (FPSB) dan International Association of Registered Financial Consultants (IARFC). Kolaborasi ini memberikan pendekatan global dalam pelatihan, dengan tetap mengacu pada nilai-nilai dan prinsip syariah yang relevan dengan konteks Indonesia.

Materi pelatihan mencakup berbagai topik penting, mulai dari dasar-dasar keuangan syariah, pengelolaan aset halal, hingga strategi investasi yang sesuai prinsip syariah. Peserta juga dibekali dengan studi kasus dan praktik langsung dalam membuat rencana keuangan syariah untuk klien.

"OJK menyadari bahwa edukasi tidak bisa hanya berhenti di satu titik. Literasi keuangan syariah perlu terus dikembangkan dan diperluas, termasuk melalui peran para profesional keuangan yang memiliki akses langsung ke masyarakat," ujar Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa.

Dengan pelatihan ini, OJK berharap ke depan akan muncul lebih banyak perencana keuangan bersertifikasi yang memahami konsep syariah secara menyeluruh dan mampu memberikan saran serta layanan keuangan berbasis nilai-nilai Islam. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah dalam memperkuat ekonomi syariah nasional sebagai pilar ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Upaya OJK ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk pelaku industri keuangan syariah, akademisi, dan organisasi masyarakat. Banyak yang menilai bahwa pendekatan OJK yang kolaboratif dan berorientasi pada kompetensi praktis akan menjadi katalisator penting dalam meningkatkan kesadaran serta praktik keuangan syariah yang sehat di tengah masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved