Perilaku Konsumen bisa Pengaruhi Kenaikan Harga Menjelang Puasa

Tanggal: 6 Mei 2017 20:26 wib.
Tampang.com- Sudah menjadi tradisi menjelang datangnya bulan puasa harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan faktor permintaan yang tinggi sementara keterbatasan stok barang tidak dapat terpenuhi. Daging sapi, ayam, dan bawang biasanya yang mengalami kenaikan paling tinggi diantara barang-barang kebutuhan lainnya. Banyaknya spekulan yang terkadang memainkan stok barang dan kurangnya pengawasan dari dinas terkait menjadi salah satu faktor kenaikan harga-harga tersebut.

Perilaku konsumen yang berbelanja menjelang bulan puasa, dimana sebagian besar orang cenderung membeli kebutuhan pokok dengan jumlah yang banyak dengan alasan untuk persediaan selama puasa, sangat mempengaruhi kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Ditemui di Pasar Perumnas Cirebon, seorang pedagang, Ahmad Zaki mengatakan "menjelang puasa banyak orang yang berbelanja dengan jumlah yang banyak, stok barang seperti minyak, gula, telor yang sudah disediakan menghadapi puasa dengan stok yang lebih banyak, terjual habis sehingga untuk pembelian berikutnya mengalami kenaikan yang signifikan". "Orang biasa beli telor 1 kg, ketika menjelang puasa bisa membeli sampai 3 bahkan 5 kg dengan alasan untuk kebutuhan sahur dan berbuka biar tidak usah belanja lagi ketika berpuasa" katanya lagi.

Perilaku konsumen yang mempunyai kebiasaan berbelanja lebih menjelang bulan puasa, sebenarnya merugikan konsumen sendiri. Dengan stok yang selalu tersedia di pasar, pedagang tidak akan berani menaikkan harga barang karena persediaan stok yang banyak akan membuat pedagang sendiri bersaing dalam harga agar barang yang ditawarkan menjadi terjual.

Pemerintah sendiri melalu dinas kementrian dan beberapa lembaga terkait sudah memperhitungkan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok menjelang puasa. Untuk itu sudah dibentuk satuan tugas ( Satgas ) yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memantau kondisi pasar dan harga barang yang mengalami kenaikan yang tidak wajar yang biasanya dilakukan pedagang yang nakal. Satgas akan menindak perilaku pedagang, mulai pedagang kecil sampai grosir yang memberlakukan harga tidak sesuai dengan yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Kalau ada satgas yang ikut memantau harga barang dan persediaan pasokan barang bisa lancar, kenaikan harga tidak akan melonjak dan mencekik konsumen menjelang puasa ini". kata Ahmad Zaki lebih lanjut.

Intinya pasokan atau ketersediaan barang yang cukup dan bisa mengimbangi permintaan konsumen yang berbelanja lebih menjelang puasa  serta konsumen membatasi kebiasaannya membeli dalam jumlah banyak, akan membuat harga barang tidak akan mengalami kelonjakan.

Listrik udah naik, barang-barang tambah naik, mau puasa,lebaran,  disusul tahun ajaran baru persiapan anak-anak masuk sekolah, sementara gaji atau penghasilan masih belum ada kenaikan yang berarti, ahhh...tambah berat aja beban hidup ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved