Penurunan Jumlah Penumpang Pesawat Domestik pada Mei 2024
Tanggal: 2 Jul 2024 10:40 wib.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan jumlah penumpang angkutan udara domestik sebesar 6,74 persen menjadi 5,32 juta penumpang pada bulan Mei 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana jumlah penumpang mencapai 5,7 juta orang (yoy).
Menurut Plt. Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat pada hari Senin (1/7), penurunan terbesar tersebut juga terjadi pada angkutan udara domestik yang turun sebesar 6,74 persen (yoy). Selain itu, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu April 2024 (mtm), terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara Mei 2024 sebesar 9,36 persen.
Angkutan laut domestik juga mengalami penurunan, yakni sebesar 0,85 persen (yoy) menjadi 1,7 juta pada Mei 2024. Secara bulanan, angkutan laut domestik bahkan turun sebesar 17,82 persen.
Namun, dalam kontras yang cukup mencolok, jumlah penumpang angkutan udara internasional justru mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 27,14 persen (yoy), mencapai 1,61 juta penumpang pada bulan Mei 2024. Bahkan, secara bulanan, angka ini juga naik sebesar 7,12 persen.
Imam menjelaskan bahwa peningkatan jumlah penumpang moda angkutan udara internasional tersebut tidak lepas dari pelaksanaan ibadah Haji. Meningkatnya jumlah keberangkatan penumpang yang menggunakan angkutan udara internasional disebabkan antara lain adanya keberangkatan rombongan calon jemaah Haji kloter pertama yang sudah dimulai pada 12 Mei 2024.
Selain itu, jumlah penumpang angkutan kereta api juga mengalami peningkatan sebesar 13,5 persen (yoy), mencapai 35,15 juta pada Mei 2024. Secara bulanan, angka ini naik sebesar 0,89 persen.
Dalam periode Januari-Mei 2024, jumlah total penumpang kereta api mencapai 168,8 juta orang, menandakan peningkatan sebesar 15,8 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023.
Data yang dirilis oleh BPS tersebut menunjukkan adanya dinamika yang cukup signifikan dalam pola perjalanan dan moda transportasi masyarakat Indonesia, terutama terkait dengan tren turunnya jumlah penumpang pesawat domestik dan angkutan laut domestik yang sejalan dengan pertumbuhan penumpang angkutan udara internasional dan kereta api. Hal ini secara tidak langsung juga dapat memberikan gambaran terkait dengan preferensi serta pilihan masyarakat dalam memilih moda transportasi untuk melakukan perjalanan.
Menurut beberapa analis, turunnya jumlah penumpang pesawat domestik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan harga tiket pesawat, kondisi perekonomian yang menurun, serta adanya pengaruh dari kebijakan pemerintah terkait dengan peraturan perjalanan yang lebih ketat sebagai respons terhadap pandemi Covid-19. Berbagai faktor tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam merencanakan kebijakan untuk meningkatkan kembali minat dan ketersediaan moda transportasi di masa mendatang. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap dinamika transportasi dan preferensi masyarakat secara luas dapat menjadi landasan yang kuat untuk pengembangan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas pelayanan serta keselamatan perjalanan bagi masyarakat Indonesia.