Sumber foto: Cnbcindonesia.com

Penurunan Cadangan Devisa RI Menjadi US$140,4 Miliar pada Maret, Turun US$3,6 Miliar dari Bulan Sebelumnya

Tanggal: 6 Apr 2024 08:34 wib.
Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia per akhir Maret 2024 mengalami penurunan sebesar US$3,6 miliar menjadi US$140,4 miliar. Sebelumnya, pada Februari 2024, cadangan devisa mencapai US$144 miliar.

Menurut siaran pers Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada Jumat (5/4/2024), penurunan angka cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya adalah pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi, serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Meskipun terjadi penurunan, posisi cadangan devisa tersebut masih setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Bahkan, angka tersebut masih berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia dalam siaran persnya menyatakan, "Cadangan devisa tersebut dianggap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan." Hal ini menunjukkan bahwa BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai ke depannya, seiring dengan stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terus terjaga.

Artinya, sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah diharapkan mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Seiring dengan perkembangan global dan kebutuhan valas korporasi, menjaga cadangan devisa yang memadai merupakan hal yang penting bagi perekonomian Indonesia. Hal ini menjadi salah satu indikator penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi, terutama dalam menghadapi berbagai gejolak pasar global yang tidak menentu.

Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan cadangan devisa Indonesia tetap bisa bertahan dalam pergerakan yang stabil, meskipun kondisi perekonomian global cenderung fluktuatif. Namun, upaya perlindungan terhadap cadangan devisa juga sejalan dengan kebijakan penguatan nilai tukar rupiah sebagai salah satu bentuk upaya dalam menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.

Ke depan, penting bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk terus berkoordinasi dalam mengevaluasi kebijakan ekonomi yang akan diambil, terutama terkait dengan cadangan devisa. Sehingga, langkah-langkah yang ditempuh dapat memastikan bahwa cadangan devisa Indonesia tetap bertahan dalam jumlah yang memadai, sesuai dengan tuntutan akan stabilitas perekonomian yang lebih terjamin.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved