Pengusaha Keluhkan Peran BUMN Terlalu Besar dalam Proyek Pemerintah

Tanggal: 4 Okt 2017 08:36 wib.
Pengusaha mengeluhkan bahwa BUMN terlalu banyak mengambil peran dalam menggarap proyek-proyek pemerintah. Peran yang terlalu besar diambil oleh perusahaan pelat merah tersebut terlihat dari banyaknya anak hingga cicit perusahaan BUMN yang turut serta pada pengerjaan proyek-proyek pemerintah.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Rosan Roeslani, di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rakernas KADIN, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/2017). Pihaknya meminta agar Presiden mempertimbangkan para pengusaha nasional untuk mengambil kesempatan pertama untuk menggarap proyek pemerintah pada paerusahaan-perusahaan nasional.

"Di banyak kesempatan Pak Presiden, saya sampaikan, berikan kesempatan pertama pada pengusaha nasional, kalau enggak mampu baru BUMN," kata Rosan dalam sambutannya.

Rosan menyampaikan bahwa ada banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang digarap BUMN dan anak usahanya, termasuk pekerjaan pekerjaan kecil sub kontraktor yang seharusnya menjadi jatah pengusaha swasta dan UKM. 

"Mohon maaf, BUMN ambil banyak porsi swasta dan UMKM. Karena kita tahu, BUMN (pekerjaan) ketering sama pakaian dibikin sama cicit (perusahaan) mereka. Ini kan jatah UMKM," ujar Rosan.

Dalam kesempatan itu, Rosan menambahkan, kalangan pengusaha berharap perusahaan BUMN hanya mengerjakan pekerjaan yang menjadi bisnis utamanya, dan tak mengambil jatah perusahaan swasta dan UKM.

"Kami minta BUMN kembali ke core business-nya," tegas Rosan yang disambut tepuk tangan ribuan pengusaha yang tergabung dalam KADIN tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved