Sumber foto: Google

Pengamat Prediksi Singapura Jadi Satu-satunya Negara Pembeli Pasir Laut Indonesia

Tanggal: 27 Sep 2024 18:39 wib.
Pengamat ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, memprediksi bahwa Singapura akan menjadi satu-satunya negara yang membeli pasir laut asal Indonesia. Hal ini terkait dengan ekspansi reklamasi yang menggunakan pasir laut Indonesia, yang akan semakin meluas di Singapura.

Reklamasi pantai atau pesisir merupakan kegiatan pengembangan lahan dengan cara menimbun pasir laut. Dalam beberapa tahun terakhir, Singapura telah aktif melakukan reklamasi pesisir untuk memperluas wilayahnya. Pada saat yang sama, pasir laut yang digunakan untuk reklamasi tersebut berasal dari Indonesia.

Menurut Fahmy Radhi, Singapura telah menjadi salah satu negara terbesar yang melakukan reklamasi pesisir dengan memanfaatkan pasir laut Indonesia. Aktivitas reklamasi ini telah menimbulkan kekhawatiran terkait eksploitasi sumber daya alam yang berkelanjutan.

Fahmy Radhi juga menegaskan bahwa prediksinya tidak hanya didasarkan pada tren reklamasi yang terus meningkat, tetapi juga dikaitkan dengan proyek-proyek besar yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah Singapura. Proyek-proyek tersebut termasuk pengembangan wilayah baru dan infrastruktur megaproyek seperti bandara, pelabuhan, dan kompleks industri. 

Fahmy menjelaskan, ekspor pasir laut itu akan memicu dampak buruk terhadap kerusakan lingkungan dan ekologi laut, Menyebabkan tenggelamnya pulau yang membahayakan bagi rakyat di pesisir pantai, dan meminggirkan nelayan yang tidak dapat melaut lagi, kata dia.

Fahmy menambahkan, kebijakan ekspor pasir laut tidak tepat jika untuk menambah pendapatan negara. Penggunaan pasir laut Indonesia untuk reklamasi telah menjadi kontroversi karena berdampak pada lingkungan dan perekonomian lokal. Pengambilan pasir secara besar-besaran dapat menyebabkan erosi pantai, terganggunya ekosistem laut, serta berdampak negatif pada kehidupan nelayan di sekitar wilayah pengambilan pasir.

Selain itu, penggunaan pasir laut Indonesia oleh negara lain juga dianggap sebagai eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan. Pasir laut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, dan pengambilannya secara besar-besaran dapat mengganggu ekosistem laut dan mengancam keberlanjutan sumber daya alam.

Reklamasi pesisir dengan menggunakan pasir laut Indonesia juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Beberapa langkah telah diambil untuk mengatur pengambilan pasir laut, termasuk moratorium penjualan pasir laut ke Singapura pada tahun 2018. Meskipun demikian, tindakan tersebut masih belum mampu menghentikan praktik reklamasi menggunakan pasir laut Indonesia sepenuhnya.

Dalam konteks ini, peran pengamat ekonomi dan energi seperti Fahmy Radhi sangat penting dalam memantau perkembangan ekonomi regional dan dampaknya terhadap sumber daya alam Indonesia. Prediksinya tentang Singapura menjadi satu-satunya negara pembeli pasir laut Indonesia memberikan insight yang penting untuk dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan lingkungan dan ekonomi di Indonesia.

Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia perlu memastikan bahwa pengelolaan sumber daya alamnya dilakukan secara berkelanjutan dan adil. Hal ini membutuhkan kerja sama antar negara dan pemantauan yang ketat terhadap aktivitas eksploitasi sumber daya alam yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan ekonomi.

Dengan demikian, prediksi Fahmy Radhi tentang Singapura menjadi satu-satunya negara pembeli pasir laut Indonesia memberikan peringatan yang penting bagi pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan pengelolaan sumber daya alamnya secara berkelanjutan. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengurangi eksploitasi pasir laut dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut di sekitar Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved