Sumber foto: Google

Pemutusan Hubungan Kerja Massal: TikTok Shop Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan

Tanggal: 4 Jun 2025 10:20 wib.
Mengutip Bloomberg, lengan e-commerce milik ByteDance Ltd, TikTok Shop, telah mengambil langkah drastis dengan memangkas ratusan pekerjanya di Indonesia dalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terbarunya. Pemangkasan karyawan ini kabarnya tidak hanya berdampak pada satu divisi, melainkan meliputi semua tim e-commerce, termasuk divisi logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya efisiensi setelah akuisisi Tokopedia yang terjadi tahun lalu.

Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, ada indikasi bahwa pemangkasan karyawan di TikTok Shop ini akan terus berlanjut. Saat ini, setelah pengurangan tersebut, jumlah total karyawan yang tersisa di Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia diperkirakan sekitar 2.500. Langkah ini menggambarkan realitas yang tidak dapat dihindari dalam dunia bisnis, di mana efisiensi dan profitabilitas selalu menjadi prioritas utama, terutama di tengah persaingan yang semakin ketat di sektor e-commerce.

Proses akuisisi Tokopedia oleh ByteDance, yang dikenal dengan produk andalannya TikTok, memang diharapkan dapat meningkatkan kinerja lengan e-commerce mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, tampaknya penyesuaian besar-besaran terhadap struktur organisasi dan tenaga kerja menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Di tengah dinamika yang cepat, TikTok Shop harus menyesuaikan strategi bisnisnya untuk memaksimalkan potensi dari akuisisi tersebut.

E-commerce merupakan sektor yang sangat kompetitif, dan perusahaan-perusahaan besar seperti TikTok harus menyadari bahwa untuk bersaing, mereka harus cermat dalam pengelolaan sumber daya. Keputusan untuk mengurangi jumlah karyawan dapat dianggap sebagai strategi jangka pendek untuk memangkas biaya dan menghindari kerugian yang lebih dalam. Namun, di sisi lain, strategi-keputusan seperti ini juga membawa risiko kehilangan talenta dan pengalaman yang mungkin tidak dapat dengan mudah digantikan.

Laporan mengenai PHK di TikTok Shop muncul di tengah sorotan global terhadap industri teknologi, yang juga menghadapi tekanan untuk melakukan pemangkasan biaya. Banyak perusahaan teknologi lainnya yang sudah lebih dulu mengambil langkah serupa, mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan menyesuaikan diri dengan pasar yang telah berubah. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan teknologi besar telah mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja, menunjukkan bahwa ini adalah tren yang lebih luas dalam industri.

Sementara itu, aspek logistik dan operasional merupakan bagian krusial dalam setiap bisnis e-commerce. Dengan adanya pemangkasan di divisi ini, TikTok Shop tampaknya berusaha untuk mempercepat dan menyederhanakan proses operasional mereka agar dapat bersaing lebih baik dengan pemain lain di industri yang sama. Hal ini tentunya akan berdampak pada layanan yang diberikan kepada konsumen, serta strategi pemasaran yang dijalankan.

Dengan rencana efisiensi ini, banyak yang bertanya-tanya tentang apa langkah selanjutnya bagi TikTok Shop dan Tokopedia di Indonesia. Setelah pemangkasan karyawan ini, perusahaan harus mampu menunjukkan bahwa mereka tidak hanya dapat bertahan di pasar yang kompetitif, tetapi juga mampu tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi konsumennya. Penyesuaian dalam strategi dan struktur tenaga kerja akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut di masa yang akan datang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved