Pemprov Jabar Bebaskan Lahan untuk Pembangunan Tol Menuju Bandara Kertajati Majalengka
Tanggal: 21 Nov 2017 05:54 wib.
Tampang.com - Akses pembangunan jalan non-tol menunju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka segera dibangun pada akhir tahun ini. Pembebasan lahan yang mengambil jalur lurus di atas lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah hampir rampung.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, pengerjaan fisik akses bukan tol yang menjadi penghubung menuju bandara diperkirakan dimulai pada Desember 2017.
Lahan yang sempat dihuni warga sepanjang 1,8 kilometer dengan lebar sekitar 60 meter atau seluas 40 hektare sudah hampir diselesaikan pembebasannya. Ini berada di atas lahan sebanyak 218 bidang.
"Iya pembebasan lahannya tinggal sedikit lagi," kata Dedi Taufik ketika ditemui kemarin (20/11)
Dirinya menyebutkan, untuk kebutuhan anggaran non-tol sekitar Rp 77 miliar dan sedang dilakukan tahap lelang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara itu, Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menyatakan, Akses non-tol menjadi infrastruktur utama di Kecamatan Kertajati, menuju jalur bandara sudah siap dikerjakan secara fisik.
"Jalan akses non-tol sudah dan dianggarkan, Desember ini sudah ada pembayaran juga," ucap Virda.
Adapun untuk akses tol yang terhubung langsung dengan Cipali diperkirakan baru dilakukan pada 2018 mendatang dimana alokasi yang disiapkan Pemprov Jabar sebanyak Rp 120 miliar.
Bandara Kertajati yang progres pembangun fisiknya sudah mencapai 67 persen dengan target soft launching April 2018, diyakini Virda bisa rampung secara bersamaan dengan infrastruktur lainnya seperti akses non-tol. Bahkan, terkait cuaca yang saat ini kerap diguyur hujan, menurutnya itu sudah masuk dalam perhitungan agar akses ini bisa rampung sesuai target.
"Empat bulan keburu. Ini sudah ada hitungannya di luar masalah cuaca. Jadi sudah ada. Jadi Desember rencananya begitu (pembangunan fisik)," sebut Virda.
Dirinya memaparkan, untuk progres bandara sejauh ini dikerjakan dalam tiga paket, untuk sisi darat sampai 5 November lalu pembangunan infrastruktur oleh PT Adhi Karya Tbk sudah mendekati sempurna atau 98,7 persen.
Paket satu ini sendiri meliputi pengerjaan infrastruktur bandara ini yakni, jalan, drainase, lansekap parkir dan ramp simpang susun.
“Pada akhir November ini pengerjaan diperkirakan sudah 100 persen,”ucap Virda.
Sedangkan untuk paket dua meliputi pembangunan gedung terminal penumpang yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Pembangunan Perumahan (PP) sudah mencapai 53,8 persen dengan pengerjaan berupa interior, atap utama, eletrikal and plumbing, atap boarding lounge, bird eye view dan arsitektur kom ACP.
“Beberapa fasilitas interior terminal tiga lantai juga sudah cukup menggemberikan. Berdasarkan fakta di lapangan area lantai satu secara fisik sudah 95 persen,”cetus Virda.
Adapun untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya sudah hampir mendekati sempurna dengan 90,8 persen.
PT Waskita diberi tanggung jawab untuk mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, sub station dan perangkat keamanan kebakaran bandara.
Virda menambahkan, untuk kesiapan runway sarana paling penting untuk take of dan landing pesawat, yang nantinya akan dibentangkan sampai 3.500 meter oleh Kementrian Perhubungan saat ini progresnya sudah mencapai 90 persen.
“Panjang runway tersebut mempertegas bahwa kehadiran BIJB bisa didarati pesawat berbadan lebar,”pungkas Virda.