Pemkab Bandung Tetap Lanjutkan Pembangunan Kota Baru Mandiri
Tanggal: 21 Nov 2017 05:45 wib.
Tampang.com – Pemerintah Kabupaten Bandung memastikan rencana proyek pembangunan Kota Baru Mandiri Tegalluar terus berlanjut, terlebih dengan bakal hadirnya Stasiun Kereta Cepat Tegalluar.
Bupati Bandung Dadang M. Naser menyatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari pemerintah pusat itu harus terintegrasi dengan konsep Kota Baru Tegalluar.
“Proyek kereta cepat harus terintegrasi dengan Kota Baru Tegalluar. Apalagi nanti di situ kan akan dibangun Jalan Tol Gedebage Majalaya. Jadi, sampai saat ini kita sedang kordinasikan dengan pemerintah pusat, terutama soal pembebasan lahannya,” jelas Dadang ketika ditemui belum lama ini.
Menurutnya, untuk proyek kereta cepat sendiri kini baru tersedia lahan seluas 300 hektare dan ijin pemenfaatan tanah (IPT)-nya pun belum lengkap.
“Sekarang kan sedang dalam tahap pemadatan lahan untuk kereta cepat. IPT-nya pun belum lengkap karena belum semua lahan dibebaskan. Kita bantu fasilitasi dalam hal pembebasan lahannya,” ungkap Dadang.
Ia mengakui pembebasan lahan kerap jadi kendala yang menjadikan tertundanya proyek Kota Baru Tegalluar. Menurutnya lahan strategis yang ada di kawasan tersebut telah dikuasai spekulan tanah sehingga investor besar pun banyak yang mundur.
Kondisi tersebut membuat pembangunan kota mandiri yang mencakup Kecamatan Rancaekek, Cileunyi, Bojongsoang, dan Solokanjeruk itu sampai sekarang tidak ada kejelasan.
“Tapi nanti kan kereta cepat juga akan membangun kota mandirinya, nah itu harus tertintegrasi pula dengan Kota Baru Tegalluar, kita cari investornya,” pungkas Dadang.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi menambahkan, konsep pembangunan Kota Baru Tegalluar masih tetap dilanjutkan, dan hingga saat ini pihaknya masih menunggu investor.
“Sejak 2005, konsep ini maju-mundur. Kami terus mencari investor untuk mengembangkan konsep pembangunan terintegrasi yang berlokasi di kawasan timur Kabupaten Bandung tersebut,” kata Erwin.
Dia menjelaskan sesuai dengan konsep awal pembangunan, Kota Baru Tegalluar dimaksudkan untuk mengubah daerah minus, akibat sering menjadi langganan banjir, menjadi daerah dengan nilai jual tinggi.
Rencananya, Kota Baru Tegalluar akan dibangun sebuah danau besar untuk mengatasi banjir dan kawasan permukiman komersial, daerah wisata hingga kawasan industri yang berteknologi tinggi nonpolutan.
“Daerah tersebut menjadi prioritas untuk penanganan banjir karena berada di dataran terendah dari cekungan banjir, sehingga pemerintah kabupaten berinisiatif untuk meningkatkan nilai jualnya,” terang Erwin.
Saat disinggung kesiapan akses jalan tol, Erwin mengaku saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab Bandung tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar ada pembukaan jalur tol untuk kawasan Gedebage hingga Majalaya.
“Gedebage yang dalam pengembangan [Pemkot Bandung] akan diintegrasikan dengan konsep yang kami miliki. Makanya, bukaan jalur untuk Gedebage sejalan dengan Kota Baru Tegalluar,” ungkap Erwin