Pemilik Emas Menangis Histeris Pekan Ini, Ini Penyebabnya
Tanggal: 27 Jul 2024 13:30 wib.
Harga emas dunia dalam sepekan mengalami penurunan, menimbulkan kekhawatiran bagi para pemegang investasi emas. Penurunan ini dikaitkan dengan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cukup kuat walaupun inflasi menurun.
Di akhir pekan lalu, pada penutupan perdagangan Jumat (26/7/2024), harga emas di pasar spot naik ke angka US$2.385,57/troy ons, berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan Kamis (25/7/2024) yang turun ke angka US$2.364,5/troy ons. Namun, secara mingguan, harga emas melemah sebesar 0,63% dari US$2.400,8/troy ons menjadi US$2.385,57/troy ons.
Pada awal pekan ini, terlihat harga emas naik sedikit akibat ketidakpastian di AS setelah Joe Biden mundur dari kandidat presiden AS. Mundurnya Biden dapat meningkatkan ketidakpastian, sehingga permintaan emas sementara meningkat.
Tak hanya itu, mayoritas pelaku pasar juga menunggu dan melihat data ekonomi AS yang penting, yaitu pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II-2024 pada Kamis dan inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) pada Jumat.
Beberapa proyeksi memperkirakan bahwa ekonomi AS akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya, yang pada akhirnya menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor karena akan berdampak pada keputusan bank sentral AS (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuannya.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa data awal produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2024 tumbuh 2,8% pada basis kuartalan (qtq), lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 1,4%. Angka awal PDB AS pada kuartal II-2024 ini juga melebihi ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2%.
Laporan PDB terbaru menunjukkan bahwa dunia usaha terus berinvestasi dan konsumen masih mendorong pertumbuhan dengan belanja mereka, meskipun harga barang masih cenderung tinggi.
Ketika perekonomian AS terus berkembang dari April hingga Juni 2024, inflasi kembali mengalami tren penurunan dan tampaknya berada pada jalur yang tepat untuk semakin melambat menuju target yang ditetapkan oleh The Fed sebesar 2%. Hal ini semakin membuat harga emas dunia terpuruk. Namun di akhir perdagangan pekan lalu, harga emas mengalami rebound karena inflasi PCE AS kembali melandai dan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi/PCE pada Juni lalu mencapai 2,5% secara tahunan (yoy), lebih rendah dari posisi Mei lalu yang mencapai 2,6%. Sementara itu, inflasi PCE inti, yang mengecualikan harga makanan dan energi, naik 0,2% pada Juni 2024, dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,1%.
Dengan data inflasi PCE yang sesuai dengan ekspektasi pasar, harapan pasar akan pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) pada pertemuan September mendatang semakin terbuka lebar. Jika hal tersebut benar terjadi, harga emas berpotensi mengalami apresiasi dalam waktu dekat.
Penurunan harga emas di pasar spot sepekan terakhir telah membuat pemegang emas histeris. Investor emas cenderung sensitif terhadap pergerakan ekonomi global, terutama di AS yang merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap harga emas dunia. Jika ekonomi AS tumbuh lebih kuat dari yang diperkirakan, ini bisa menekan harga emas karena meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga, yang membuat emas menjadi kurang menarik dibanding instrumen investasi lainnya.
Namun, saat ini pasar masih menantikan keputusan bank sentral AS dalam memangkas suku bunga, yang berpotensi mempengaruhi harga emas. Kondisi ekonomi global yang tidak pasti, termasuk perang dagang antara AS dan China, juga memengaruhi pergerakan harga emas.
Bagi para pemegang emas, terutama investor jangka panjang, pergerakan harga emas semakin menuntut kebijaksanaan dan kehati-hatian. Pengetahuan yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, termasuk data ekonomi dan kebijakan moneter, adalah kunci untuk mengelola risiko dan mencapai hasil yang optimal dalam investasi emas.
Dengan demikian, harga emas di pasar spot akan tetwp menjadi fokus utama bagi para pemegang emas dalam menjaga portofolio investasi mereka. Kondisi pasar yang dinamis dan berubah-ubah memerlukan kepekaan dan kewaspadaan yang tinggi dari para pelaku pasar emas, mengingat dampak signifikan dari pergerakan harga emas terhadap portofolio investasi mereka.
Dalam situasi ini, informasi yang akurat dan terkini tentang kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, serta pergerakan harga emas sangat penting bagi para pemegang emas. Dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor tersebut, pemegang emas dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola investasi mereka, serta meminimalkan risiko yang terkait dengan pergerakan harga emas di pasar spot.
Penurunan harga emas dalam sepekan terakhir memang seakan menjadi hantaman bagi para pemilik emas, namun dengan pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, serta keputusan yang bijak dalam mengelola portofolio investasi, pemegang emas dapat meminimalkan dampak dari pergerakan harga emas di pasar global.