Pemerintah Tambah Kuota Impor Sapi Bakalan Jadi 534.000 Ekor, Impor Daging Beku Dikurangi
Tanggal: 17 Mei 2025 13:45 wib.
Tampang.com | Pemerintah resmi menambah kuota impor sapi hidup atau sapi bakalan sebanyak 184.000 ekor. Dengan tambahan ini, total sapi bakalan yang akan didatangkan ke Indonesia tahun ini mencapai 534.000 ekor. Langkah ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, menjelaskan bahwa penambahan kuota ini merupakan strategi untuk mendorong industri penggemukan sapi di dalam negeri. Menurutnya, impor sapi bakalan memberi manfaat ekonomi yang lebih luas karena membuka peluang usaha bagi petani lokal, termasuk petani rumput, penjual pakan, dan pengelola kandang.
"Kalau kita beli sapinya saat masih kecil, lalu digemukkan di sini selama 6 bulan hingga satu tahun, maka ada banyak pihak yang terlibat. Ada petani rumput, pakan jagung, dan lainnya. Ini nilai tambah yang tidak kita dapat kalau impor daging beku," jelas Zulhas.
Sebaliknya, pemerintah berencana mengurangi impor daging sapi beku agar tidak merugikan para peternak lokal yang mengandalkan proses penggemukan sebagai mata pencaharian. Zulhas menegaskan bahwa jika kedua jenis impor — sapi hidup dan daging beku — dibebaskan secara bersamaan, maka industri penggemukan lokal bisa terganggu.
“Kalau dua-duanya dibuka bebas, artinya yang usaha penggemukan bisa mati. Maka dari itu, sapi hidup kita tambah, sementara impor daging beku kita kendalikan,” tambahnya.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong kemandirian pangan, memperkuat rantai pasok daging lokal, dan menciptakan lapangan kerja di sektor peternakan. Di tengah permintaan daging yang terus meningkat, strategi ini diharapkan mampu menjaga stabilitas pasokan sekaligus menyejahterakan peternak nasional.